Perempuan selalu dikelilingi oleh berbagai tekanan. Tekanan akibat
begitu banyaknya peran yang harus dimainkan, mulai dari peran sebagai
ibu, istri, teman baik, hingga sebagai wanita karier. Normal sebenarnya
jika kadang kala kita tak bisa berkonsentrasi penuh terhadap semua peran
itu. Tapi kebanyakan perempuan akan langsung menyalahkan dirinya saat
satu kesalahan kecil terjadi.
Dalam dunia psikologi, menurut
James J. Messina, PhD, psikolog yang sudah 35 tahun menangani konsultasi
untuk masalah pribadi dan keluarga, perasaan bersalah adalah emosi
negatif yang pada titik tertentu dibutuhkan untuk hadir. Tapi dengan
catatan, emosi negatif ini membantu kita untuk introspeksi diri. Cara
sederhana untuk mengubah emosi negatif menjadi momen mematangkan
karakter diri adalah dengan melepaskan rasa itu pergi. Ingin tahu
caranya, coba lakukan hal-hal berikut:
Akui bahwa setiap orang punya keterbatasan.
Ini adalah salah satu ciri manusia, di samping memiliki kelebihan, kita
pasti punya keterbatasan. Baik dari sesuatu yang terukur seperti uang
dan waktu, maupun yang tak terukur seperti kesabaran. Sangat penting
untuk bisa menerima keterbatasan yang ada di dalam diri kita. Penerimaan
ini akan membuat kita mengerti bahwa tidak semuanya bisa kita lakukan
sendiri. Jadi berhentilah memaksakan diri sendiri dan jangan malu untuk
minta tolong.
Jangan lupa untuk memberikan kebahagiaan pada diri kita.
Berapa di antara kita yang tetap memikirkan pekerjaan di kantor ketika
akhir pekan? Atau ketika mencoba untuk istirahat, yang melayang-layang
di kepala justru selusin pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Sudahlah.
Bagaimana pun juga kita tetap butuh istirahat. Jangan bebani kebebasan
ini dengan target-target yang justru akan lebih baik dikerjakan setelah
kita beristirahat. Dari sinilah akan lahir rasa bersalah yang tak masuk
akal. Cobalah untuk memaknai setiap momen menyenangkan yang bisa kita
berikan pada diri sendiri.
Sesekali mendahulukan kepentingan pribadi bukanlah dosa.
Saat kita tengah memerlukan semangat, tak salah untuk menolak curhatan
teman yang baru putus cinta. Terlebih jika masalah yang kita hadapi
cukup pelik hingga butuh waktu untuk menyendiri. Jangan menjadi merasa
bersalah ketika cerita putus cinta itu tidak bisa kita dengar sekarang.
Karena bagaimana kita bisa memberikan semangat pada teman jika diri kita
sendiri butuh pertolongan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA