Banyak sekali mitos yang beredar tentang vagina yang kadang tidak ada
hubungannya sama sekali. Anda perlu mengetahui fakta apa saja yang
menyangkut vagina untuk menjaga kesehatannya sehingga didapatkan
kenikmatan seksual.
Berikut fakta yang perlu Anda ketahui tentang vagina, seperti dilansir dari myhealthnewsdaily, antara lain:
1. Vagina merupakan salah satu dari bagian terpenting wanita
Kebanyakan
orang menyebut keseluruhan daerah genital wanita dengan vagina, padahal
sebenarnya yang dapat Anda lihat dari luar adalah vulva. Yang termasuk
di dalamnya adalah labia bagian dalam dan luar, klitoris, pembukaan
untuk uretra dan vagina.
Vagina yang sebenarnya adalah struktur
internal organ genital, bersama dengan bagian lain dari sistem
reproduksi wanita termasuk leher rahim, rahim, indung telur dan saluran
telur (tuba falopi).
2. Latihan kegel tidak hanya bekerja untuk orgasme
Latiha
kegel tidak hanya membantu wanita untuk mencapai orgasme, tetapi juga
dapat memperkuat otot panggul, yang dapat membantu wanita yang mengalami
kesulitan menahan keinginan buang air besar, kecil maupun gas. Latihan
kegel dilakukan seperti menahan kencing selama beberapa detik dan
dilakukan berulang hingga sepuluh kali sekali waktu.
3. Suplemen probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan pH
Probiotik
juga dikenal sebagai bakteri baik telah menjadi pengobatan populer
terhadap bakteri jahat yang mungkin menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Beberapa bukti menunjukkan probiotik membantu pencernaan dan memerangi
diare dan peradangan usus.
Beberapa penelitian juga menyatakan
bahwa menggunakan probiotik bisa membantu melawan infeksi vagina,
seperti infeksi ragi. Seorang pasien yang menderita infeksi vagina
kronis merasa lebih baik setelah mengkonsumsi probiotik dari yoghurt.
4. Waspada keputihan yang berlebihan
Meskipun
vagina dianggap sebagai organ yang mampu membersihkan diri sendiri dan
cairan yang keluar dari vagina normal, bukan berarti tidak rentan
terhadap infeksi. Setiap keputihan yang berlebihan dan berbau busuk
harus diperiksakan ke dokter.
5. Seks dapat menjaga vagina tetap sehat terutama untuk wanita menopause
Tubuh
wanita mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan kekeringan
vagina setelah melalui berbagai tahap kehidupan, seperti hamil,
melahirkan, menyusui dan menopause.
Estrogen membantu menjaga
vagina tetap sehat dan dilumasi. Ketika tingkat estrogen menurun, vagina
dapat menjadi kering dan menyebabkan rasa sakit ketika penetrasi. Para
ahli mengatakan bahwa berhubungan seks dapat mencegah vagina menjadi
tipis dan ketat.
Untuk membantu membuat hubungan seks lebih nyaman
ketika vagina kering, gunakanlah pelumas. Dan bagi wanita yang
mengalami kekeringan ekstrim dan ketidaknyamanan, cobalah terapi
hormonal dalam bentuk pil, cincin vagina atau krim.
6. Bakteri baik dan buruk menghuni vagina Anda
Tumbuhnya
bakteri di dalam vagina sifatnya normal, bahkan ada beberapa bakteri
yang dikenal sebagai laktobasilus yang menjaga keasaman vagina. Tapi
kadang-kadang keseimbangan antara bakteri baik dan buruk dapat
terganggu.
Ketika itu terjadi, biasanya vagina mengeluarkan cairan
yang berbau amis atau memiliki rasa gatal atau sensasi terbakar. Jaga
kebersihan vagina Anda agar jumlah bakteri jahat pada vagina tidak
melebihi bakteri baik.
7. Klitoris bukan hanya organ kecil merah muda yang tidak ada fungsinya
Klitoris
memiliki 8.000 ujung saraf yang ditujukan untuk kenikmatan seksual,
yang besarnya dua kali lipat jumlah saraf kenikmatan di penis. Meskipun
klitoris masuk ke dalam vagina sekitar tiga inci, klitoris dianggap
sebagai organ eksternal.
Berdasarkan artikel dalam jurnal
Obstetrics and Gynecology tahun 2011, klitoris merupakan kelenjar yang
memiliki akar tersembunyi di dalam tubuh, sehingga ada pula yang
menyebutnya sebagai organ internal.
Dengan kata lain, bagian yang
paling terlihat dari klitoris hanya sebagian kecil saja karena
sesungguhnya klitoris memanjang ke dalam seperti akar pohon. Panjang
seluruh klitoris telah diperkirakan hampir empat inci.
[Source :http://pemulihanjiwa.com]
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA