Masalah yang menumpuk, kemacetan, tuntutan
pekerjaan, atau masalah cinta bisa menyebabkan stres. Dalam jangka
panjang stres, bisa memicu keluhan psikis dan fisik, baik karena stres
yang tidak ada ujungnya maupun karena rendahnya kemampuan beradaptasi
kita.
"Stres yang berkepanjangan sudah tentu merugikan karena
membuat fisik dan mental kelelahan sehingga kita jatuh dalam keadaan
distres (tidak berdaya)," kata dr Surjo Dharmono, SpKJ (K), Koordinator
Psikiatri Komunitas dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Secara
fisiologis, stres akan menyebabkan perubahaan faal pada tubuh, mulai
gangguan hormonal, kardiovaskular, pencernaan, hingga sistem imunitas.
"Ada
orang yang jadi gampang masuk angin atau kalau stres jadi sering diare,
gemetar, atau perutnya mulas. Stres juga bisa menyebabkan penyakit
serius, seperti jantung, atau memperburuk diabetes," papar dr Surjo
dalam acara temu media bertajuk "Kalangan Profesional Rentan Depresi" di
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Itu sebabnya, stres perlu dikelola
agar tidak menimbulkan efek buruk bagi tubuh. Nah, sebelum Anda
bertambah stres memikirkan ancaman penyakit, cobalah melakukan hal-hal
berikut ini:
Hidup teratur
Rutinitas dalam
hidup ternyata bisa menjauhkan kita dari stres. "Rutinitas bukan berarti
monoton. Dalam sebuah rutinitas juga ada dinamikanya, ada
tantangannya," kata dr Surjo. Ia menjelaskan, kehidupan yang teratur
akan memberikan arah yang jelas. "Orang justru stres kalau hanya
lontang-lantung. Makanya, orang pensiun banyak yang lebih mudah stres
karena bingung bagaimana mengisi harinya," paparnya.
Keteraturan
dalam hidup juga membuat kerja hormon-hormon lebih efektif. "Hormon kita
bisa bingung, kapan dia harus bekerja atau kapan harus rileks jika hari
ini kita cuma tidur dua jam, lalu besok tidur seharian. Lama-lama
imunitas tubuh akan menurun sehingga kuman dan virus lebih mudah
menyerang," katanya.
Olahraga
Dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Karena itu, luangkan waktu
sedikitnya 30 menit dalam sehari untuk menggerakkan badan. Menurut dr
Surjo, ketika berolahraga, kita juga akan memiliki waktu untuk
memperhatikan diri sendiri. Oleh sebab itu, kegiatan ini memiliki efek
antistres yang tinggi.
Keseimbangan spiritual
Perlu
disadari bahwa kegiatan spiritual bukan cuma hal-hal yang bersifat
keagamaan. Setiap aktivitas yang ditujukan untuk lebih menyelami diri
sendiri atau berkaitan dengan self, baik itu memahami kesalahan yang dilakukan maupun memuji diri sendiri, merupakan bagian dari spiritualitas.
Melatih
keselarasan tubuh dan jiwa, kepasrahan, dan kekhusyukan sudah terbukti
bisa meredakan ketegangan-ketegangan yang dirasakan tubuh dan pikiran.
[Source : kompas.health]
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA