Share Info

13 May 2014

Yang dipikirkan Pria Saat Melihat Wanita Tanpa Busana

Bercinta dengan pasangan pada malam pertama tentunya memacu jantung berdegup kencang. Semangat dan rasa penasaran dalam benak si dia menyatu saat kali pertama melihat Anda tanpa busana.


Berikut uraian mengenai apa yang ada dalam pikiran pria saat melihat wanita tanpa busana untuk kali pertama:

1. Ah... akhirnya bercinta juga
Jika seorang wanita menanggalkan busana di depan pria, hanya ada satu pikiran dalam benak pria, yaitu ini saatnya bercinta hingga pagi. Reaksi pertama pria sudah pasti luar biasa senang, tetapi mereka “terlatih” untuk menutupinya dengan cerdas.

2. Khawatir dengan ukuran penis
Pria memiliki ambisi tersendiri pada ukuran penis mereka. Tak heran jika saat kali pertama bercinta dengan seorang wanita, mereka memiliki kekhawatiran tersendiri mengenai apakah ukuran Mr P-nya cukup “memadai” dan bisa memuaskan pasangannya.

3. Dia bahagia melihat payudara Anda
Selanjutnya, hal lain yang berkelebatan dalam puncak pikiran pria adalah sekitar wilayah dada pasangan wanitanya. Jika sebelumnya hanya bisa menerka-nerka seperti apa bentuk payudara Anda dari balik busana yang dikenakan, maka sekarang ia tidak perlu berfantasi lebih lama lagi. Sebab, Anda telah mewujudkan impiannya.

4. Dia melihat perawatan apa yang sudah Anda lakukan
Wanita sangat perhatian dengan perawatan kebersihan di sekitar area tubuh yang intim, terutama alat kelamin dan payudara. Beberapa perawatan tubuh yang umumnya dilakukan jelang pernikahan adalah bikini wax dan spa vagina. Nah, saat akhirnya tiba momen bercinta kali pertama, pria akhirnya bisa segera mewujudkan manfaat dari perawatan yang dilakukan oleh wanita secara langsung.


Apa yang tidak diperhatikan:
Ketika sedang bercinta, si dia tidak akan pernah memperhatikan berat badan Anda. Jadi, tak perlu khawatir dengan angka yang tertera pada timbangan Anda.

12 May 2014

Ternyata, Kaum Pria Senang Dibelai dan Dipeluk

Sejumlah penelitian dan kajian terkait intimasi antara pria dan wanita, acap kali menunjukkan bahwa pria lebih senang untuk langsung “bertarung” di atas ranjang, dan melewatkan sesi pemanasan yang sebenarnya sangat  digemari oleh wanita.

Sebuah penelitian dengan taraf internasional dan digagas oleh para ahli sosiologi dari Kinsey Institue of Indiana University, menyatakan hal yang sebaliknya. Hasil survei melaporkan bahwa pria juga membutuhkan belaian dan ciuman sebelum bercinta. Bahkan, tahap cium dan peluk ini dianggap pria sebagai penentu kebahagiaan hubungan.

Survei melibatkan lebih dari 1.000 pasangan di lima negara, yakni Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Brasil, dan Jepang. Rentang usia para responden yang dilibatkan adalah kisaran 40 dan 70 tahun. Semua pasangan yang menjadi responden pada penelitian ini mengaku sudah hidup selama satu tahun. Namun, kebanyakan dari mereka telah secara resmi menikah selama 25 tahun.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Archives of Sexual Behaviour ini, menguak fakta bahwa kaum wanita merasa aktivitas cium, peluk, dan belaian tidak terlalu berpengaruh pada kebahagiaan mereka sehari-hari. Sementara itu, para pria justru mengaku bahwa mencium dan memeluk istri atau pasangan membuat mereka tiga kali lebih bahagia.

Seperti yang dikutip dari The Telegraph, salah satu peneliti bernama Julia Heiman menerangkan bahwa kepuasan seksual pada wanita terus berubah seiring usia. Pasalnya, mengurus rumah tangga, anak, dan bekerja, membuat mereka lebih mudah lelah. Bahkan responden wanita mengaku lebih baik tidur dibandingkan bercinta.

"Kecenderungan yang terjadi pada wanita adalah ekspektasi seksual mereka berubah semenjak kehadiran anak. Namun, kondisi yang demikian tidak terjadi pada pria. Sebaliknya, semakin matang usia pria, mereka semakin manja dan butuh waktu bermesraan lebih lama. Tak ayal tuntutan tersebut membuat wanita tertekan,” terang Julia.

Akhirnya, lewat penelitian ini Julia menyimpulkan bahwa banyak hal variatif yang terjadi pada gejolak seksual dan emosional yang dialami oleh pria serta wanita. Temuan-temuan baru ini diakui olehnya bisa menjadi acuan untuk semua pasangan di dunia dalam mempertahankan hubungan atau rumah tangga mereka.

Bibir Tebal atau Tipis bukan Tolak Ukur Cantik Versi Pria

bintang sudah tak lagi menarik, sekarang waktunya menguak kepribadian wanita lewat sepasang bibir mereka.
Mempelajari karakter diri lewat rasi

Salah satu kajian pada cabang ilmu morfopsikologi, mengatakan bahwa terdapat kaitan antara bentuk bibir dengan pembawaan diri yang melandasi sifat dasar wanita.

Wanita yang memiliki bentuk bibir tebal, sifatnya cenderung lebih periang, mudah bergaul, dan ekstrovert (terbuka). Lalu, wanita dengan bentuk bibir tipis, memiliki sifat pemalu dan introvert (tertutup). Sedangkan, wanita berbibir mungil tetapi tebal, cenderung pemalu namun jauh lebih percaya diri dibandingkan si bibir tipis.

Menurut Alan dan Barbara Pease, dalam bukunya yang berjudul “Why do men scratch the ear and women shift their alliances?”, menuliskan bahwa pernah ada sebuah studi yang meneliti mengenai daya tarik bibir wanita di mata pria. Ternyata, para pria menganggap bibir wanita yang berwarna merah terang dan mengilap dianggap sensual dan menggoda.

Dengan demikian, ditarik kesimpulan bahwa bentuk bibir, entah tebal atau tipis, tidak menjadi tolak ukur pria dalam mengkualifikasikan apakah seorang wanita dianggap menarik atau tidak. Namun, lebih kepada bagaimana wanita merepresentasikan bentuk bibir mereka menjadi sebuah penampilan yang sedang dipandang.

Maka dari itu, jangan pernah lupa untuk memulas bibir dengan lipstik andalan yang dapat “mendongkrak” tampilan jadi lebih memesona. Kabarnya, pada zaman Mesir kuno, kaum wanita di masa lampau tersebut, sudah sangat memperhatikan riasan bibir mereka. Salah satunya dengan cara mempertegas warna bibir agar menjadi  fitur yang paling menonjol pada wajah.

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month