Share Info

22 April 2014

Menguak Mitos Seputar Kafein

Kopi, minuman yang satu ini sudah menjadi bagian orang Indonesia. Bahkan pagi hari akan terasa kurang tanpa kehadiran secangkir kopi. Menjamurnya kedai kopi juga menjadi pertanda semakin larisnya minuman berkafein ini di kalangan masyarakat, tanpa peduli kelas dan gender. 

Akibatnya, banyak beredar mitos mengenai kopi dan tentu saja kafein, zat aditif dalam kopi yang dipercaya ampuh mengusir kantuk hingga berkhasiat membantu menurunkan berat badan. Tapi, tidak semua mitos yang beredar benar adanya. 

Dilansir dari Huffington Post, berikut merupakan fakta sebenarnya dibalik mitos kafein.

Kafein menyebabkan dehidrasi
Kafein memang mengandung efek diuretik ringan. Namun anda juga tipikal orang yang mengkonsumsi kafein dalam bentuk teh atau kopi. Air dalam minuman tersebut lebih dari cukup untuk meningkatkan efek dehidrasi dari kafein itu sendiri. Sebuah penelitian tahun 2014 menyarankan para penikmat kopi bisa membangun kebiasaan untuk melawan kemungkinan efek dari dehidrasi, lapor NPR.

Decaf tidak berarti bebas kafein
Sebuah penelitian dari Universitas Florida tahun 2006 menemukan bahwa decaf (decaffeinated = menghilangkan sebagian besar kafein) tidak berarti bebas kafein. Peneltian tersebut menemukan, lima cangkir kopi decaf memiliki tingkat kafein setara dua cangkir kopi biasa.

Kafein mengusir kantuk
Sebuah studi tahun 2009 mendeteksi efek dari kafein dengan menguji zat tersebut pada  pada seekor tikus. Hasilnya, tikus dengan kafein lebih siaga dibanding tikus lainnya, walaupun masih sulit menavigasi sebuah labirin dibanding tikus tanpa kafein. 

Kafein hanya memberi efek buruk
Resiko tentu ada, terutama dengan dosis tinggi dari kafein, namun memberikan keistimewaan di sisi lain, sebagai contoh konsumsi kafein secara teratur mengurangi resiko dan gejala penyakit Parkinson. Kafein juga bisa membantu meningkatkan kinerja otak dan mencegah Alzheimer.

Kafein membantu menurunkan berat badan
Kafein dianggap bisa menurunkan berat badan karena bersifat meningkatkan metabolisme, seperti diungkap oleh International Journal of Obesity. "Bagimanapun efek ini tidak berarti mengurangi berat badan secara signifikan,” kata Katherine Zeratsky, R.D., L.D penulis dari Mayo Clinic. Secangkir kecil kopi bukanlah jawaban untuk kasus obesitas, terutama apabila dikonsumsi dengan krim dan gula.


Sikap Profesional Membangun Sukses

 by : Billy Tenardhi

Sikap profesional membangun landasan kuat untuk menggerakkan semua energi dan kemampuan kita meraih sukses. Sikap profesional akan menarik minat orang lain masuk ke dalam lingkungan kita berkolaborasi bersama, membantu kelancaran aktivitas demi membangun sukses.
Kita bisa belajar bersikap profesional dengan mengambil beberapa contoh di bawah ini:

1. Menjaga Ucapan
Annette Beverly, petugas tiket perusahaan penerbangan British Airways, menghadapi situasi buruk. Seorang penumpang melakukan komplain keras akibat kesalahan nama pada tiket pesawat terbang. Setelah diselidiki ternyata kesalahan berasal dari penumpang yang menggunakan nama lain pada tiket.

Penumpang bersikeras meminta perubahan, namun Annette Beverly tetap pada pendiriannya karena sudah menjalankan prosedur yang benar. Walaupun situasi memanas, Annette Beverly berusaha tidak terpancing, dengan menjaga ucapannya dan menjelaskan dengan sopan dan tenang. Sikap Annette Beverly membuat dirinya lebih terkendali, lepas dari emosi buruk dan mampu melayani penumpang lain dengan suasana hati baik.

2. Berani Mengakui Kesalahan
Pada suatu sesi pengambilan film, aktor Denzel Washington tiba terlambat. Sementara para kru film, sutradara, dan semua orang sudah hadir menunggu kedatangannya. Sebagai aktor terkenal dengan reputasi tinggi dan berbayar mahal, bisa saja Denzel Washington mengacuhkan keterlambatannya, atau berargumen dengan alasan lain.

Tetapi Denzel Washington minta maaf kepada semua orang yang telah menunggunya dan telah mengacaukan jadwal shooting. Sikapnya membuat semua orang kagum dan menaruh hormat. Mereka kembali bergairah untuk bekerja menyukseskan pengambilan gambar di lokasi.
3. Menghindari “Telinga Tipis”
Menghadapi tekanan pekerjaan yang besar, Benjamin Tillman, seorang manajer penjualan harus berhadapan dengan para stafnya agar semua pengarahannya dapat dipahami dan dieksekusi dengan benar dan tepat.

Dalam suasana agak kacau dan tegang, kadang beberapa karyawan berusaha mencari muka dengan menyebarkan berita yang menyudutkan temannya yang lain demi mendapatkan keuntungan dukungan dan perhatian atasan. Benjamin Tillman tetap berupaya mendengarkan dahulu, menyaring berita yang masuk dan melakukan sidak ke lapangan untuk mendapatkan situasi yang sebenarnya dan seimbang. Ia berusaha menghindari sikap “telinga tipis”, yaitu mudah terprovokasi oleh berita dari karyawan yang pandai menyebarkan isu dan adu domba. Sikap seperti ini akan membangun situasi sukses karena keputusan diambil dengan benar dan tepat. Para karyawan akan lebih termotivasi karena sikap profesional dari manajer.

4. Kematangan Bertindak
Masih ingat peristiwa emosional pelatih sepakbola Alex Ferguson yang menendang sepatu dan berakibat terkena muka pesepakbola terkenal David Beckham dari Inggris? Dalam kondisi marah dan terluka karena sikap buruk pelatih, David Beckham berupaya menahan emosi dan mengutamakan kepentingan bersama tim.

Walaupun para paparazzi ikut memanaskan situasi, David Beckham tidak terpancing dan lebih melihat sisi positif dari peristiwa tersebut. Sikap profesional David Beckham adalah bentuk kematangan bertindak dan berpikir agar dapat melangkah lebih baik ke depan demi meraih sukses selanjutnya.
5. Sukses Berasal dari Keluarga
Ada gurauan “tiga gangguan terbesar” dalam hidup adalah harta, tahta, dan wanita. Kadang, sikap profesional dan nama baik bisa luntur hanya karena sebab yang timbul satu dari tiga hal ini. Namun, petenis terkenal Roger Federer berusaha mempertahankan sikap positif dan konstruktif di arena pertandingan dan pergaulan sosial dengan menjaga keutuhan keluarga demi nama harum dunia profesionalismenya. Roger Federer sadar bahwa kesuksesan sering datang dari keluarga yang harmonis dan sikap saling mendukung.

6. Kompetitor adalah Mitra Tanding
Kompetisi basket NBA adalah salah satu yang paling keras di dunia. Semua pemain dan klub berupaya keras menaklukkan lawannya. Kemenangan adalah harga diri dan musuh harus dikalahkan. Bagi LeBron James yang sukses dalam meraih gelar NBA, kompetitor adalah mitra tanding tempat menempa dirinya.

Bagi LeBron James pihak lawanlah yang mengajarkan langsung dan tidak langsung bagaimana meningkatkan performa dirinya dan harus menjadi lebih baik dari musuhnya, agar bisa lebih sukses meraih juara.

7. Tumbuh Harapan di Tengah Krisis
Bagaimana kalau krisis terjadi? Umumnya sebagian orang akan mencari kambing hitam dan membuat posisinya lebih benar dan aman dibandingkan orang lain. Justru sikap seperti ini akan menghancurkan di kemudian hari.

John Maxwell, penulis buku motivasi kehidupan, mengatakan bahwa dalam situasi krisis hendaknya mencari akar permasalahan dan membedahnya satu per satu, ketimbang menyalahkan pihak lain. Mengetahui persoalan sebenarnya dan memperbaiki bersama-sama akan menumbuhkan sikap optimis dan harapan di tengah krisis. Sikap seperti ini adalah perilaku profesional yang mendorong semua pihak berupaya keras menuju perbaikan keluar dari krisis.
8. Branding Diri Sendiri
Arnold Beltwood adalah salesman produk industri. Dalam suasana presentasi penjualan di hadapan petinggi prospeknya, Arnold Beltwood menghadapi tekanan berat. Karena para petinggi berusaha menekannya dengan membandingkan produk, manfaat, keunggulan, dan harga produk dengan pesaingnya.

Bagi Arnold Beltwood mencari celah dengan menjelek-jelekkan dan mencari kesalahan para pesaingnya adalah pantangan. Baginya fokus sepenuhnya kepada kekuatan perusahaan, keunggulan produk dan citra dirinya adalah cara terbaik dan elegan di mata prospek. Melalui proses panjang dan melelahkan, sukses Arnold Beltwood dalam meningkatkan citra diri, rasa percaya, atau branding pribadinya di mata prospek adalah sukses meraih penjualan.

Kita bisa membangun sikap profesional di mana pun dengan menampilkan perilaku dan sikap yang benar di mata orang lain. Sikap profesional  membuat orang lain senang dan menerima kehadiran kita. Sikap positif ini akan membuat orang lain ikut membantu mengungkit sukses dan prestasi kita.


[Source : andriewongso.com]

Penyakit Miskin Mental yang Harus Dibuang

Seseorang yang memiliki sikap “Kaya Mental” setiap kali menghadapi situasi sulit dan tampak tak mungkin, tidak akan menyerah. Sebaliknya, mereka yang memiliki sikap “Miskin Mental”, saat menghadapi situasi yang mudah pun, akan melihatnya teramat sulit.

Sebenarnya orang yang memiliki sikap kaya mental pun berhadapan dengan situasi untuk menyerah, tetapi mereka menolak menyerah. Sikap miskin mental seperti apa yang paling umum mereka hindari? Seorang kolumnis Majalah Forbes, Cheryl Snapp Conner, mengumpulkan 13 sikap miskin mental yang dihindari orang sukses.


1. Buang waktu menyesali diri sendiri. Orang kaya mental tak akan menyesali kondisi kurang beruntung yang dimilikinya. Mereka juga tidak menyalahkan pihak lain. Mereka selalu beranggapan dan belajar bahwa tanggung jawab tindakan dan hasilnya berada pada dirinya sendiri. Jika hasil tindakannya ternyata buruk, mereka tak menyesalinya tapi langsung membuat tindakan positif berikutnya agar ia tetap bisa melangkah
.
 
2 . Merendahkan orang lain. Orang kaya metal menghindari tindakan dan perkataan yang merendahkan orang lain. Mereka sadar bahwa kekuatannya terletak pada kemampuannya mengelola respons. Mereka memahami bahwa emosi dan tindakannya selalu bisa dikendalikan.


3 . Malu berubah. Yang mereka takutkan bukan perubahan tetapi justru stagnan. Karena itu orang kaya mental selalu menyambut baik perubahan dan menganggapnya sebagai tantangan.


4. Buang energi pada sesuatu yang tak dapat dikendalikan. Orang kaya mental tak mengeluhkan kemacetan, kehilangan bagasi, atau tentang orang lain karena mereka menyadari bahwa respons terhadap semua faktor itu pada dasarnya bisa dikendalikan. Jika hal itu terjadi padanya mereka selalu bisa mengendalikan diri.


5. Khawatir saat menyenangkan orang lain. Apakah menyenangkan orang lain cermin kelemahan atau kekuatan? Banyak orang yang khawatir ketika akan membuat orang lain senang karena itu akan merusak imejnya. Tetapi orang kaya mental tak pernah mengkhawatirkannya, sejauh ia berlaku adil dan wajar.


6. Takut menghitung risiko. Orang kaya mental senang menghitung risiko karena dengan demikian mereka bisa menghitung risiko buruknya dan menimbang keuntungannya secara bersamaan.


7. Berdiam di masa lalu. Orang kaya mental menghindari untuk terus terpuruk pada masa lalu atau membanggakan kejayaan masa lalu. Mereka selalu menginvestasikan energi terbesarnya dengan mengoptimalkan masa kini dan masa depan.


8. Membuat kesalahan yang sama berulang-ulang. Seseorang yang kaya mental selalu bertanggung jawab pada hasil kerjanya di masa lalu dan menjadikan kesalahan masa lalu sebagai bahan pembelajaran sehingga kesalahan yang sama tak terulang.


9. Membenci keberhasilan orang lain. Dibutuhkan kekuatan karakter untuk merasakan sukacita yang tulus dan semangat untuk keberhasilan orang lain. Orang kaya mental memiliki kemampuan ini. Mereka tidak cemburu atau marah ketika orang lain berhasil.


10. Menyerah setelah gagal. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk memperbaiki. Orang kaya mental bersedia gagal lagi dan lagi, jika perlu, selama pengalaman belajar dari setiap "kegagalan" dapat membawa mereka lebih dekat ke tujuan akhir mereka.


11. Takut sendirian. Orang kaya mental tak takut sendirian. Saat sendiri justru mereka butuhkan atau lakukan untuk merencanakan sesuatu yang lebih produktif.


12. Merasa dunia berutang banyak kepadanya. Orang bermental miskin merasa dunia memperlakukannya tidak adil dengan selalu beranggapan ia seharusnya meraih pendapatan, gaji, atau hasil lebih baik dari saat ini. Sedangkan orang kaya mental selalu beranggapan bahwa mereka harus selalu siap bekerja dan seberapa tingginya pendapatan (suksesnya) bergantung pada seberapa besar, seberapa keras kerja mereka.


13. Mengharapkan hasil segera. Orang kaya mental selalu menganggap hasil terbaik tak mungkin datang tiba-tiba atau dengan cepat. Apa yang mereka lakukan saat ini adalah investasi untuk masa depan. Mereka tahu setiap sukses ada harga yang harus dibayar berupa perjuangan, kerja keras, dan juga waktu.

Itulah perbandingan sikap miskin mental dan kaya mental. Mari kikis sikap miskin mental untuk menjemput sukses!


[Source : andriewongso.com]

Hasrat Seks Perempuan "Bongkok Udang" Lebih Tinggi?


Ada yang bilang postur “bongkok udang” menandakan tingginya nafsu bercinta. Begitu juga dengan etnis tertentu yang perempuannya memiliki kehebatan seks karena terbiasa mengonsumsi ramuan tertentu. Benarkah? 

Seksolog Wimpie Pangkahila jelas-jelas menyebut hal itu sebagai mitos belaka. “Secara fisik tidak ada perbedaan pada vagina berdasarkan etnis,” katanya. Yang berbeda mungkin pandangan dan perilaku seksual yang disebabkan oleh perbedaan nilai sosial dan budaya. Perbedaan ini memang menimbulkan perilaku seksual yang variatif.

Begitu juga dengan “bongkok udang”. Itu mitos semata. Potensi dan gairah seksual tidak bisa dilihat dari penampilan fisik. Dengan begitu, pandangan bahwa perempuan dengan tendon achilles ramping memiliki potensi seksual tinggi sangat salah.

Gairah seksual, kata Wimpie, ditentukan oleh hormon seks, kesehatan tubuh secara umum, hambatan psikis, dan pengalaman seksual sebelumnya. Kemampuan seksual pria tidak ditentukan oleh besar Mr Happy-nya, tetapi lebih ditentukan oleh kemampuannya berereksi, memenuhi fungsi, dan mengontrol ejakulasi. Sebab, yang penting dari penetrasi Mr Happy hanya sepertiga bagian luar Miss Cherry.

[Source : intisari online]

Pria Sejati Bertanggung Jawab “Mengantarkan” Wanita Mencapai Klimaks

Kaum wanita mungkin sudah paham dan mengerti bagaimana membuat suami mereka bergairah, tetapi bagaimana dengan para suami? Benarkah bahwa urusan orgasme wanita merupakan tanggung jawab pria?


Berikut uraiannya!
Menurut penelitian di Western University, Ontario, pria akan merasa kecewa dan terluka ketika tahu pasangannya harus memalsukan orgasme demi kebahagiaan bersama. Sebab, pada dasarnya, seorang pria sejati secara alamiah memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan wanita, baik secara lahir maupun batin. Salah satunya adalah kenikmatan seksual!

Melihat wanita menikmati sesi panas saat bercinta memberikan kebahagiaan tersendiri untuk pria. Apalagi jika menyaksikan ekspresi dan mendengarkan lenguhan seksi wanita saat mencapai tahap klimaks. Bagi pria hal yang demikian merupakan pengalaman yang tidak terbayarkan.

Untuk membuktikan hal tersebut, sejumlah peneliti mempelajari perilaku seks 45 responden yang terdiri dari pria dan wanita. Mereka diharuskan menjawab serangkaian pertanyaan aktivitas seks dan orgasme. Salah satu fakta yang berhasil ditemukan adalah seluruh responden sepakat bahwa orgasme merupakan kunci bagi pria dalam menikmati seks. Dibandingkan dengan wanita, kaum pria menganggap orgasme sebagai fase paling penting dan wajib terpenuhi.

“Pria merasa memiliki tanggung jawab untuk membuat wanita merasakan orgasme saat bercinta. Ketika wanita gagal mencapai orgasme, kekecewaan yang dirasakan pria jauh lebih besar dibandingkan wanita. Sebab, hal tersebut akan membuat pria mempertanyakan kepiawaian seksualnya,” jelas Claire Salisbury, MSc., salah satu peneliti dan penulis hasil studi, seperti dikutip dari Prevention.

Studi yang menyasar perilaku seksual pasangan suami istri (pasutri) berusia muda ini, juga menguak fakta bahwa telah terjadi pergeseran pandangan mengenai orgasme. Pasutri zaman sekarang, terutama wanita, tidak memandang orgasme sebagai tujuan bercinta. Namun, pihak suami masih memandang perlu dan wajib mencapai klimaks bersama-sama.

16 April 2014

Beredar, Bocoran Tampilan Android 4.5 Lollipop

Sistem operasi Android berikutnya, versi 4.5, disinyalir bakal bernama "Lollipop" atau "Moonshine", meneruskan tradisi huruf depan melambangkan urutan revisi.

Kali ini, agaknya bukan hanya nama atau fitur lain yang diubah oleh Google, melainkan juga tampilan standar OS mobile tersebut.

Hal itu tampak dari bocoran gambar yang dimuat oleh situs Phone Arena. Di dalamnya, tampak antarmuka Android 4.5 "Lollipop" dengan deretan icon yang terlihat baru, termasuk untuk aplikasi Google Maps, YouTube, dan Play Store.

Desain mereka terlihat lebih sederhana, flat, atau datar dengan warna-warna yang lebih kontras dibandingkan icon pada launcher Android yang ada sekarang.

Beberapa, seperti icon Gmail, tampak lebih menyerupai icon layanan serupa versi web dibandingkan Android, sebagaimana terlihat dalam perbandingan tampilan icon yang turut dikompilasi oleh Android Police di bawah ini.

Android Police Bocoran tampilan icon pada Android 4.5 dan perbandingan tampilan icon (gambar kanan) antara layanan Google berbasis web, versi Android terkini, dan versi Android berikutnya
Android Police turut menangkap screenshot laman Google Partners yang berisi gambar icon Calendar, YouTube, dan Maps yang serupa dengan bocoran. Deretan icon baru dalam bocoran screenshot tersebut tampaknya memang sungguh ada, meski belum tentu bakal dipakai di OS Android versi berikutnya.

Android 4.5 diperkirakan akan terkoneksi erat dengan sistem operasi jam tangan pintar Android Wear yang beru diperkenalkan oleh Google.

Raksasa internet tersebut disinyalir akan mengumumkan kehadiran Android 4.5 secara resi dalam konferensi Google I/O, Juni mendatang.


[Source : Phone Arena]

4 April 2014

Kepuasan Seks Pengguna Banyak "Gadget" Lebih Rendah

Ilustrasi - Penggermar Gadget
Kecanggihan perangkat komunikasi alias gadget memang semakin menarik. Tak heran jika kita semakin lekat saja pada gadget. Bahkan, setiap orang kini memiliki setidaknya dua gadget. Namun, berhati-hatilah, keasyikan bermain gadget bisa mengganggu komunikasi dengan pasangan, bahkan menurunkan kepuasan seksual.

"Terlalu asyik main gadget akan menghilangkan interaksi sosial dan fisik para pasangan. Semesra-mesranya kiriman SMS atau kalimat dalam media sosial tidak akan bisa menggantikan nada suara dan sentuhan fisik antar-pasangan," kata psikolog seksual, Zoya Amirin, saat konferensi pers peluncuran kampanye Durex #TurnOffTurnOn di fX , Jakarta Selatan.

Penelitian yang dilakukan di Oxford Internet Institute pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa kepuasan seksual dari pasangan yang menggunakan lima atau lebih saluran komunikasi elektronik 14 persen lebih rendah dibandingkan dengan pasangan yang tidak terlalu sering menggunakan gadget-nya.

Survei lain yang dilakukan oleh Lembaga Survei Digital DNX di Inggris pada tahun 2012 lalu juga memberi hasil yang mengejutkan. Para penggila gadget dan teknologi komputer ternyata sanggup melewatkan 48 jam (2 hari) tanpa berbicara dengan orang lain, termasuk pasangannya.

Bahkan, survei terbaru yang dilakukan oleh Durex di Inggris juga mengungkapkan fakta tak jauh berbeda. Keakraban dengan gadget membuat sekitar 12 persen orang masih menjawab telepon yang berdering saat mereka sedang bercinta dengan pasangannya.

Tak cuma itu, satu dari 10 orang masih membaca pesan yang masuk ke ponsel dan 5 persen responden bahkan masih sempat-sempatnya memeriksa akun Facebook-nya saat berhubungan intim.

"Fakta ini sangat memprihatinkan. Kasihan kan pasangan Anda. Seharusnya, Anda bisa membatasi penggunaan gadget, khususnya saat sedang bersama pasangan. Memakai gadget memang perlu, tapi ada baiknya juga mematikan gadget untuk mendapatkan waktu berkualitas bersama pasangan karena tak bisa dimungkiri kalau hubungan intim ini juga akan membantu mengharmoniskan keluarga," ujar Zoya.

Kepala Sering Pusing akibat Jarang Bercinta

Pasangan suami istri (pasutri) yang telah menikah bertahun-tahun kerap kehilangan hasrat untuk bercinta. Aktivitas seksual tak lagi menjadi prioritas utama lantaran pasutri merasa masih banyak kepentingan keluarga lainnya yang juga wajib didahulukan.

Tracey Cox, pakar seks, mengatakan bahwa pasutri zaman sekarang semakin sering mengurangi frekuensi bercinta. Semakin lama Anda menikah dan hidup bersama dengan pasangan, semakin jarang berhubungan intim.

Penelitian mengatakan bahwa pasangan yang tidak aktif secara seksual, maka kebahagiaan rumah tangganya akan menurun sebanyak 50 hingga 70 persen. Selain itu, terdapat tujuh efek buruk akibat jarang bercinta, berikut uraiannya:

1. Kurang bercinta membuat hubungan terasa hambar
Bercinta adalah hubungan intimasi yang menguatkan fondasi bagi pasutri. Komunikasi antarfisik ini umumnya dilakukan dengan memeluk, mencium, dan saling terlelap sembari saling mendekap. Untuk pria, bercinta bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan rasa cinta mereka pada pasangan, terutama jika mereka adalah tipe orang yang sulit mengungkapkan perasaan lewat kata-kata.  


2. Kurang bercinta membuat Anda mudah marah
Mungkin Anda tidak percaya bahwa bercinta dapat menyeimbangkan hormon dan emosi. Manfaat bercinta yang satu ini akan lebih terasa ketika Anda sedang menghadapi masalah atau tekanan di tempat kerja atau lingkungan sosial. Momen bercinta yang sarat aksi dan “manuver” yang mampu membuat Anda dan suami mencapai tahap klimaks dapat membuat hati dan pikiran lebih tenang. Seperti yang kita ketahui bahwa bercinta dapat mengeluarkan hormon bahagia untuk Anda dan pasangan.


3. Kurang bercinta dapat menurunkan rasa percaya diri
Rasa minder dan tidak percaya diri bukan sebatas persoalan kaum lajang saja, masalah ini juga bisa dihadapi oleh pasangan suami istri yang telah menikah dalam kurun waktu lama. Frekuensi bercinta yang semakin berkurang setiap hari membuat kepercayaan diri menurun.


Perasaan dicintai dan diinginkan oleh pasangan kental terasa sewaktu melakukan hubungan seksual. Maka dari itu, jarang bercinta ampuh meluruhkan motivasi dan semangat hidup seseorang.

4. Kurang bercinta dapat membuat bodoh
Para ilmuwan menemukan fakta yang menyatakan bahwa aktivitas seksual bersama pasangan yang Anda cinta dapat mengasah kecerdasan dan meningkatkan memori pada otak. Jadi, bukan hanya baik secara kesehatan fisik, bercinta juga bermanfaat untuk kesehatan mental Anda.


5. Kurang bercinta menyebabkan perselingkuhan
Saat pasangan tengah bergairah, tetapi Anda sering kali menolak ajakannya untuk bermesraan karena sedang malas bercinta dengannya, maka kemungkinan dirinya berselingkuh sangat besar. Selain itu, pasangan yang rajin bercinta tetapi tidak puas secara seksual juga berpotensi mencari “kenikmatan” duniawi tersebut bersama orang lain.

6. Kurang bercinta mengakibatkan kepala sering pusing
Orgasme akan melepaskan oksitosin dan endorfin yang bisa membantu meringankan migrain, nyeri menstruasi, dan nyeri punggung.


7. Kurang bercinta membuat usia lebih pendek
Studi menunjukkan bahwa risiko kematian akan meningkat ketika Anda jarang bercinta. Angka kematian pria usia tengah baya akan menurun 50 persen jika mereka sering bercinta dan mengalami orgasme setidaknya dua kali sebulan. Bercinta dua kali seminggu juga akan mencegah penyakit jantung pada pria dan wanita, mengurangi risiko kanker payudara, kanker prostat, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.


[Source : Daily Mail]

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month