Share Info

2 December 2013

Bosku, Kekasih Gelapku


Jakarta, kota metropolitan dengan segudang janji-janji menggiurkannya. Mungkin aku adalah salah satu dari orang-orang yang tertarik oleh magnet kesuksesan Jakarta.



Namaku Bima Arya. Usiaku kini 22 tahun. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah sudah lama meninggal. Kini adalah saat dimana aku harus berganti peran dengan ibuku sebagai tulang punggung keluarga.

Setelah lulus kuliah, aku meminta izin pada ibuku untuk mengadu nasib di Jakarta. Entah hasrat apa yang mendorongku untuk ikut-ikutan mengadu nasib di ibu kota yang terkenal kejam itu.

Karena mungkin tidak ada pilihan lagi, akhirnya ibu mengizinkanku pergi. Dan kini, sudah hampir sebulan aku menginjakkan kaki di Jakarta. Belum juga ada panggilan tentang lamaranku.

Hari Senin, aku masih terdiam di kontrakan mungil yang ku sewa sendiri. Maklum, aku tak punya keluarga di Jakarta. Keluarga besarku berada di desa.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta membuatku khawatir. Hujan deras itu membuat kontrakanku tergenang air. Di saat aku berusaha mencari cara agar air tak masuk kamar, tiba-tiba ada seseorang menelepon dan mengatakan bahwa aku diterima kerja.

Keesokan harinya, aku mendatangi perusahaan properti sesuai dengan hari dan jam yang sudah ditentukan. Ku ketuk pintu sebuah ruangan, alangkah terkejutnya aku. Aku melihat seorang wanita berparas cantik dengan rok di atas lutut. Perasaanku makin tak karuan.

Berbagai pertanyaan mucul dibenakku. Ya Tuhan, apakah wanita ini yang akan menjadi bosku? Sungguh cobaan yang mungkin akan sulit ku hadapi. Kami saling berjabat tangan.

Amanda Marianata adalah wanita berusia 45 tahun. Sungguh aku mengagumi fisiknya, namun saat dia menceritakan bahwa dia mempunyai tiga orang anak, nyaliku pun ciut..

Kini, aku dan bos cantikku sering pergi bersama. Tentu bukan untuk berkencan. Kami selalu menemui klien untuk membicarakan masalah pekerjaan.

Awalnya kami bekerja secara profesional. Namun walau aku jauh lebih muda 13 tahun darinya, aku tetaplah seorang laki-laki. Aku sadar bahwa jika aku mencintainya akan banyak hati yang terluka.

Suatu hari saat kami hendak pulang setelah menemui klien, tiba-tiba mobil yang kami bawa mengalami pecah ban. Padahal hari sudah malam. Ku lihat bos cantikku sudah kelelahan bahkan dia tertidur di bahuku. Aku pun segera mencari bantuan. Namun sialnya, lokasi tersebut jauh dari penduduk. Sementara hari sudah larut malam.

Aku kembali masuk ke dalam mobil. Bos cantikku masih tertidur di dalam mobil. Ku pandangi wajahnya, dan tanpa ku sadari aku mencium keningnya. Saat itu, jantungku berdebar kencang, mungkin ulahku ini akan menjadi akhir dari karirku. Namun takdir berkata lain. Bos ku justru menggenggam tanganku yang dingin karena ketakutan.

Perasaanku saat itu sangat tidak karuan. Namun, dia justru berkata bahwa sebenarnya dia menyukaiku sejak awal. Serasa mendapat undian berhadiah rumah, hatiku sungguh lega mengetahui bahwa bosku juga mencintaiku.


Saat itu, ku ungkapkan perasaanku bahwa aku jatuh cinta padanya. Kami sadar bahwa perasaan ini seharusnya tidak pernah ada. Walau aku masih lajang, tapi dia sudah bersuami dan mempunyai tiga anak.

Namun, cintaku pada Amanda yang berusia 13 tahun lebih tua dariku tak bisa kubendung lagi.

Dan kini, sudah hampir setahun aku menjadi karyawan serta kekasih gelapnya. Bahkan kami sudah layaknya suami istri. Entah kapan petualangan cintaku dengan bosku ini akan berakhir.

Ibuku tidak pernah tahu hubunganku dengan Amanda. Maafkan aku Ibu, karena aku mencintai bosku yang sudah bersuami. Aku hanya mencintai dia. Dulu, sekarang, dan entah sampai kapan, aku dan Amanda akan menutupi kenyataan cinta terlarang ini. Kini, aku baru merasakan bahwa Jakarta adalah kota yang kejam.

[Source : perempuan.com]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month