Share Info

14 March 2013

Perempuan Cantik dan Bertato itu Seksi?

Wanita sering ingin menjadi pusat perhatian. Berbagai cara dilakukan termasuk dengan menato hampir diseluruh tubuh mulus mereka. Apalagi kalau si wanita mentato beberapa bagian tubuhnya yang sensitiv dan terlarang, mungkin akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum lelaki. Gimana menurut kamu apakah mereka tetap menarik ???

Perempuan cantik dan ber-tato itu seksi. Bayangkan jika anda berjumpa si jelita ber-kupu-kupu merah di pinggul kiri. Atau rajahan tinta hati bermawar marun di kiri pusar. Atau di landai dada kiri bergambar setitik warna. Ada hasrat yang lebih dari sekedar melihat-tatap, yakni menafsirkan tentang tubuh, erotisme dan rasukan gairah. Menatapnya dengan suluk adalah pengakuan, dan menatapnya dengan me-liur adalah nafsu. Antara pengakuan akan keindahan dan nafsu untuk merengkuh-raihnya, terkontal-kantil imajinasi.

Kita mungkin teringat pada kupu-kupu kecil di pinggul Luna Maya. Beribu mata menatapnya. Ingin tahu. Ariel Peterpen adalah orang yang dekat melihatnya. Ia tidak hanya melihat kupu-kupu di pinggul itu, tetapi Luna Maya adalah kupu-kupu-nya. Ia merengkuhnya. Ribuan pasang mata yang lain menatapnya. Menyembulah imajinasi, sampai pada suatu ketika menjadi sepekat dengan Ariyo Wahab dan Rahmania Arunita.

Keduanya secara tidak langsung telah ‘menyelamatkan’ Luna Maya dari rasa malu yang mendalam. Dalam Nathalie’s Instinct, sebuah film pendek berdurasi 10 menit yang diangkat dari cerpen Basic Instinct karya Rachmania Arunita, sang sutradara, Ariyo Wahab menjadikan Luna Maya sebagai perempuan yang bermartabat. Sebagai Natalie, Luna dihadapkan dengan sebuah pertanyaan eksistensial ‘Siapakah saya dan mengapa harus berada di sini?”

Perempuan cantik dan ber-tato itu imajinatif. Apalagi tato-nya adalah tentang sesuatu yang imajinatif. Teringat pada Danielle Lineker yang menuliskan sekuplet sajak William Shakespeare di tepi payudaranya. Istri legenda hidup sepakbola Inggris, Gary Lineker itu merajah bening kulitnya dengan ‘Our doubts are traitors, And make us lose the good we oft might win.’ (Keraguan kita adalah pengkhianat, dan membuat kita kehilangan kebaikan yang mungkin kita menangi, karena takut untuk mencoba)

Imajinatif. Lantaran dari gemulainya memendar semangat. Dari jelitanya memancarkan keyakinan. Dari ketakberdayaan terpantul optimism. Perempuan cantik dan ber-tato, semisal Danielle, bagiku, sesungguhnya mereka adalah pribadi-pribadi yang ‘jantan’, ‘tangguh’ dan ‘perkasa’. “(Tato) Itu untuk memberiku peringatan agar selalu percaya diri dalam segala hal. Tato ini membuatku selalu optimistis,” kata perempuan berusia 32 tahun itu.

Perempuan cantik dan be-tato itu juga mistis. Bayangkan jika anda berjumpa perempuan dari suku Mentawai di kepulauan Mentawai, Dayak di Kalimantan, Sumba, Timor dan Papua di Indonesia Timur. Atau yang lebih jauh, bertemu perempuan dari suku Maori di New Zealand, orang-orang Aborigin di Australia dan Indian di Amerika. Kecantikan mereka tidak hanya tenggelam di balik rajah-an, tetapi pada saat yang sama yang tampak adalah sesuatu yang mistis dan sacral. Bening kulit tubuh yang dirajah serupa menampilkan persembahan pada kekuatan-kekuatan yang transcendental demi perjuangan, pun peng-utuh-an sebuah kehendak dan harapan.

Lantas teringat pada Maria Jose Cristerna, ibu empat anak asal Meksiko itu mengambil jalan yang tidak lumrah bahkan terlalu kejam untuk ditiru. Cristerna, demikian nama kecilnya mengubah penampilannya dengan merajah seluruh tubuhnya dan memasang titanium di bawah kulit muka dan dahinya untuk membuat kesan seperti tanduk.

Wanita yang menikah di usia 17 itu pun dijuluki “Wanita Vampir”. Ia bahkan mengaku mulai terobsesi dengan tato setelah jadi korban kekerasan domestic. “Tato merupakan bentuk pembebasan bagi saya,” ujar Cristerna. Wanita berusia 35 tahun tersebut juga mengubah giginya untuk menciptakan taring panjang guna melengkapi penampilannya.

Kendati penampilannya menyeramkan, Cristerna mengaku memiliki kehidupan normal. “Tanduk yang saya miliki adalah simbol kekuatan dan ditanam tanpa obat bius. Saya juga memiliki taring karena saya menyukai vampir ketika kecil. Saya juga mengubah warna mata saya agar sesuai dengan keinginan saya,” tambah Cristerna.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month