Share Info

19 December 2012

Jalan Kerinduan

Jika yang engkau maksud Cinta adalah tujuan, maka rindu adalah jalan. Lantas bagaimana mungkin engkau sampai jika tidak pernah melalui jalan.

Cinta adalah Tujuan, Rindu adalah Jalan

Karena itu jangan sedih akan pedih rindu itu. Berbahagialah dan bersyukur karena rindu membuatmu masih terus mencari sekarang. Orang yang tidak memahami kilat petir mengundang hujan. Akan mengeluh karena gelegar suaranya. Begitu juga mereka yang tidak memahami, akan mengeluh akan perih sembilu  rindu. Padahal ia-lah yang akan mengantarmu  untuk sampai.


Setiap manusia, dalam dirinya menyimpan apa yang kemudian kita sebut rindu. Entah itu ia sadari, atau ia abaikan. Entah itu dia ungkapkan terang-terangan, atau dia sembunyikan, entah ia tulis dalam puisi – pusi ataukah dia gumakan sendiri dalam sepi sebagai sajak- sajak hati.

Sayang sekali, terlampau banyak orang mengabaikan suaranya, sehingga tidak tahu kemana berjalan. Padahal jika seandainya dia dengarkan rindu seksama, maka tak akan pernah sedikitpun ia kehilangan.

Kita ibarat ngengat,sedangkan rindu itu gelap yang membuatmu mencari sumber cahaya, sehingga membuatnya mencari dan mendekat hingga terbakar larut dalamnya. 

Banyak manusia tertipu kagum pada dinding yang bercahaya, lalu bergerak menujunya. Kemudian ketika sampai, baru  tersadar bahwa dinding  hanyalah memantulkan cahaya- dan bukan cahaya itu sendiri.  Lalu ia kemudian  kecewa, dan menyesali kesia-siaan pencariannya.

Tidak hanya manusia,  semua  seluruh komponen alam semesta bergerak karena kerinduan. Mereka menyublimasikan dirinya dari materi menjadi cahaya kemudian memuai menuju Sumber Cahaya.

Dan aku rasa, mencintai adalah satu. Yang menjadikan aku abu. Karena satu-satunya aku, hanyalah rindu pada Yang Sebenar-benarnya Satu.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month