Sebuah survei mengenai kebahagiaan wanita kembali ditemukan. Survei
tersebut menjelaskan bahwa kebahagiaan wanita terletak dari ukuran
kantong belanja mereka. Semakin besar kantongnya, semakin bahagia pula
sang wanita. Kok bisa?
Seperti yang dikutip dari Boldsky,
kebahagian terbesar wanita bergantung pada anggaran belanja yang pada
akhirnya berpengaruh pada ukuran kantong belanjaan mereka. Berdasarkan
laporan Wellbeing Index, inflasi harga diketahui lebih memiliki hubungan
dengan kondisi kesehatan metal wanita ketimbang pria.
Hal ini
disebabkan karena wanita paham betul dengan harga produk kebutuhan
sehari-hari. Mulai dari makanan hingga pakaian. Mereka cenderung lebih
sadar dengan adanya lonjakan harga dan berusaha untuk menyesuaikan
pendapatan dan pengeluaran.
Dari hasil survei yang dilakukan
terhadap 2000 koresponden selama tujuh tahun di Australia, disimpulkan
bahwa tingkat kesejahteraan wanita lebih tinggi dibandingkan dengan
pria. Wanita merupakan 'front-line purchaser' yang membuat mereka lebih
peka terhadap harga bahan pokok.
Oleh karena itu, jika kondisi
ekonomi mereka menurun, maka kesejahteraan dan kebahagiaan wanita juga
ikut menurun. Alasannya, karena 'jatah' belanja mereka berkurang. Hal
itu berbeda dengan pria yang cenderung lebih cuek terhadap pengeluaran
rumah tangga.
Banyak pria yang yang salah presepsi akan kenaikan
gaji mereka. Mereka berpikir bahwa kenaikan gaji yang didapatnya telah
bisa mencukupi segala kebutuhan keluarga. Namun kenyataanya, kenaikan
gaji tersebut diikuti pula dengan kenaikan harga bahan pokok.
"Tidak
heran jika pria cenderung kaget dan kecewa saat mengetahui dirinya
tidak memiliki uang ketika makan di restoran. Hal itu dilatarbelakangi
oleh ketidaktahuan mereka akan perubahan dan kenaikan harga yang terjadi
di pasaran. Pria terbiasa dengan kondis tercukupinya kebutuhan karena
telah diatur oleh wanita," ujar pemrakarsa survei.
[Source : wolipop]
November 26, 2012
Hasil Survei: Dimanakah Letak Kebahagiaan Wanita?
Diposkan oleh :
Tjuk Emet
November 26, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA