Share Info

9 January 2012

Teori Perkembangan Mental Jean Piaget

Jean Piaget adalah ahli ilmu jiwa dan biologi bangsa Swiss. Ia mengadakan penelitian kepada anaka-anak orang barat dimulai dengan penelitian kepada anknya sendiri. Dari penelitiannya itu timbullah teori belajarnya yang biasa disebut “Teory Perkembangan mental manusia“.

Teori perkembangan mental dari Jean Piaget ini menetapkan ragam dari tahap-tahap perkembangan intelektual manusia dari lahir, sampai dewasa serta ciri-ciri dari setiap tahap itu.

Berpegang kepada teori belajar Jean Piaget ini, bila kita menginginkan mental anak lebih cepat masuk kepada tahap yang lebih tinggi, anak supaya diperkaya dengan banyak pengalaman.

Sebagai contoh tentang pengalaman anak mengenai seekor burung. Bagi seorang anak yang hanya mengenal burung perkutut yang ada di rumahnya, dia mengira hanya itulah burung itu.
Tetapi bagi seorang anak yang ayahnya seorang pemburu atau pemelihara burung maka ia akan kaya sekali pengalamannya.

Empat tahapan yang dimaksudkan oleh teori perkembangan kognitif Jean Piaget itu adalah:

1. Tahap sensori motor (dari lahir sampai berumur 2 tahun)
2. Tahap Preoperasi (umur 2 tahun sampai 7 tahun)
3. Tahap operasi kongkrit (umur 7 sampai sekitar 11-12 tahun atau lebih)
4. Tahap operasi formal (umur dari sekitar 11 tahun sampai dewasa)

Meskipun yang diteliti oleh Piaget adalah anak-anak bangsa barat, namun kita dapat menggunakan teori belajarnya sebagai patokan. Disini kita dapat melihat bahwa kesiapan umur sangat penting bagi seorang anak untuk memulai pendidikannya dari tahap berpikir yang rendah sampai kepada yang lebih tinggi. Dengan mengacu kepada teori belajar piaget ini orang tua hendaknya bijak dalam proses memulai pendidikan untuk anak-anaknya, setidak-tidaknya tidak memaksakan anak untuk memulai berpikir pada usia yang terlalu dini. Seorang anak haruslah mempunyai kesiapan untuk memulai proses berpikirnya tanpa harus menuruti ambisi dan keinginan dari orang tuanya. Namun sebaliknya,…ketika anak memang sudah menunjukkan kesiapannya ke dalam tahap berpikir yang lebih tinggi, walaupun secara teoritik belum sesuai dengan perkembangan umurnya, tidak ada salahnya jika orang tua bisa lebih mengoptimasi kemampuan berpikir anaknya supaya menjadi lebih optimal, karena anak-anak yang seperti ini adalah anak-anak yang luar biasa dan memiliki kemampuan yang khusus.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month