Share Info

30 July 2011

Estranged Husband Threatened Missing Missouri Mother Before Disappearance, Family Claims

The father of a missing Missouri mother of triplets said the woman's estranged husband "threatened her for a year" before she disappeared last month.

Stan Rawson, the father of 39-year-old Jacque Sue Waller, who was last seen June 1, said he has no doubt his son-in-law is responsible for her disappearance. Waller's husband, James "Clay" Waller, is the only "person of interest" who has been named in the case.

Clay Waller is said to have told investigators that his wife walked away from his home in Jackson, Mo., on June 1 after the two quarreled following a divorce hearing that same day. He has denied involvement in his wife's disappearance, saying the police are conducting a "witch hunt" in investigating him.

Jacque Waller's family sees it differently.

"He’s not acting at all like someone whose wife came up missing," Rawson told Fox News in an interview Thursday.

"They’ve got him," Rawson said of Waller. "All they need is her body."

Jacque Waller, who has 5-year-old triplets, drove to her estranged husband's home at around 4:00 p.m. June 1 to pick up her son, Maddox.

But the child was not at the home when Waller arrived, and family members say they think Clay Waller, a former police officer, lured her to the home to kill her.

"It’s a nightmare that never ends," the woman's mother, Ruby Rawson, told Fox News.

Stan Rawson also said his daughter kept a "diary" on her company computer that detailed threats made by her husband.

Police found the missing woman's car on June 2 abandoned along a Missouri highway. Her purse, keys and cell phone were missing from the vehicle.

Jackson Police Chief James Humphreys told FoxNews.com on Tuesday that Clay Waller is "not cooperating the way we hope he would." He said authorities suspect foul play and believe it may have been a scene staged to look like an abduction.

Last week, a woman reported finding Jacque Waller's Blue Cross Blue Shield business cards along another state highway about eight miles from where her car was recovered. Waller worked as a manager for the health insurance company.

Her husband has said he had nothing to do with his wife's disappearance and accused police and the local community of launching a "witch hunt."

"It's crazy. I got a helicopter following me every day, police are following me," Waller told the Southeast Missourian. "I'll tell you what is not happening is that the cops are not searching for my wife."

"I have not done anything," he told the newspaper. "I miss my wife. I hope for a safe return."

Laura Helbig, a family friend and volunteer, told Fox News on Wednesday that Waller hasn't participated in the hunt for his wife, and said he's been seen mocking volunteers out on searches.

Helbig said Waller would "blow kisses, laugh, and flip us off" when driving by in his car during searches for Jacque. She claims such behavior was captured on video.

"I don't think this is the face or demeanor of a man who thinks his beloved wife needs to be found," Helbig said.

Anyone with information on Jacque Sue Waller is urged to call the Jackson Police Department at 573-243-3151.


Source : foxnews

Nenek 74 Tahun Miliki Tubuh Layaknya Gadis Remaja

Apa yang dilakukan Ernestine Shepherd ini sungguh luar biasa. Warga Baltimore, Amerika Serikat. ini memiliki bentuk tubuh layaknya remaja meski sudah berusia 74 tahun.

Meski sudah uzur, Shepherd tetap menjaga kebugaran tubuhnya dengan berolahraga. Perut wanita ini pun langsing bak gadis remaja.

Shepherd dinobatkan masuk Guinness Book of World Record sebagai binaraga wanita tertua. “Jangan pikirkan usia karena hanya seuah angka. Jika ingin sehat, silakan melakukannya," ujarnya. kepada Daily Mail .

Shepherd rutin menjalani aktivitas dengan bangun pukul tiga pagi dan meditasi. Kemudian, sebelum makan siang, dia menuju ke taman setempat untuk berlari sejauh 10 mil atau sekitar 16 kilo meter. Shepherd hanya menyantap beras merah, sayuran, dada ayam lunak, dan segelas putih telur mentah sebanyak tiga kali dalam sehari.

[Source : daily mail]

Dokter Dihukum Gara-gara Paksa Pacar Pakai Vibrator

Hati-hati bila tertidur di rumah pacar. Jika tidak, Anda bisa jadi korban. Seperti yang dilakukan Chen Ching-Feng, seorang dokter gigi. Chen akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran menusukkan vibrator ke bagian intim pacarnya. Dokter 35 tahun ini akhirnya divonis tiga tahun 6 bulan penjara dengan tuduhan kekerasan seksual.

Chen dan perempuan malang yang tak disebutkan namanya itu berkenalan lewat internet empat tahun silam. Sang pacar yang bertandang ke rumah Chen, 7 November 2009, tertidur. Saat itulah Chen membangunkannya dan memaksakan hubungan intim.

Tentu saja permintaan ini ditolak. Namun Chen yang sudah tak bisa menahan birahinya, mengambil vibrator dan memasukkannya ke bagian intim sang pacar. Akibatnya si wanita mengalami pendarahan dan dilarikan ke rumah sakit.

Setelah diperiksa, dokter kaget lantaran menemukan vibrator di dalam daerah intim sang wanita. Vibrator tersebut ternyata patah di dalam.

Di pengadilan, Cheng mengaku melakukan hal itu setelah mendapat izin pacarnya. Namun hakim menolak alasan tersebut.

Chen juga dikenal sebagai penyanyi papan atas Taiwan dengan nama tenar Chen I-Sheng dan sudah merilis album. Namun kini kariernya terancam hancur karena harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

[Source : tabloidnova.com]

Gara-gara Ketagihan Game Internet, Anak Kandung Dijual

Kisah ini patut menjadi pelajaran bagi yang ketagihan main game di internet. Perbuatan pasangan suami istri asal China ini sungguh keterlaluan. Li Lin dan Li Juan tega menjual anak sendiri demi uang yang akan dipakai untuk main game di warung internet.

Pasangan ini menjual anak kedua mereka 3 ribu yuan (4 juta rupiah). Tak sampai disitu, keduanya kembali menyerahkan anak sulung kepada orang lain setelah menerima uang 30 ribu (40 juta rupiah).

Dikutip The Korea Herald , mereka bersiap menjual anak ketiga saat si bungsu lahir, akan tetapi perbuatan keduanya diketahui anggota keluarga yang lain dan akhirnya melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.

Lu Lin dan Li Juan merasa tak bersalah dan menganggap apa yang mereka lakukan tidak melanggar aturan hukum. Pasangan ini sejak awal memang berencana menjual anak hasil buah cinta mereka, apalagi sejak kecanduan game internet.

[Source : the korean herald]

Puasa Memperlambat Penuaan

Puasa bagi umat Islam adalah tidak makan dan minum, serta menghentikan segala sesuatu yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Selain menahan haus dan lapar, dari sisi ilmu kedokteran, berpuasa ternyata bisa memberikan Anda sejumlah manfaat kesehatan.

Menurut dr. Siti Setiati SpPD, spesialis penyakit dalam dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indoenesia (FKUI), dengan berpuasa, jumlah kalori makanan yang kita biasanya akan berkurang.

"Pembatasan jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti dapat memperlambat penuaan. Serta mencegah penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker," katanya, Rabu, (27/7/2011) lalu, di Jakarta.

Saat berpuasa, umumnya akan terjadi pengurangan jumlah kalori yang diasup hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. Hasil penelitian pada binatang menunjukkan, dengan mengurangi jumlah kalori ternyata dapat memperpanjang usia harapan hidup, menurunkan risiko kanker, mencegah berkembangnya penyakit seperti diabetes dan ginjal.

"Penelitian pada manusia juga sudah ada. Dan hasilnya, komposisi lemak tubuh berkurang, tekanan darah membaik, kolesterol turun, risiko diabetes berkurang, dan dapat memperlambat proses penuaan," katanya.

Siti mengatakan, berbagai penelitian dan literatur memang telah membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan. Tetapi, seseorang tentu tidak akan langsung merasakan khasiatnya jika hanya puasa sebulan saja. "Ini tentu bukan puasa yang hanya dilakukan satu bulan saja. Tetapi harus terus menerus dilakukan dalam bulan-bulan berikutnya," jelasnya.

Manfaat restriksi (pembatasan) kalori, lanjut Siti, juga berpengaruh pada kesehatan jantung. Pembatasan kalori, dipercaya dapat memompa jantung menjadi lebih kuat dan membuat seseorang tidak mudah lelah setelah melakukan aktivitas atau olahraga.

Sementara itu, DR.dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, ahli kesehatan pencernaan dari RSUPN Cipto Mangungkusumo mengatakan, proses puasa yang dijalankan idealnya bukanlah yang bersifat "balas dendam", yakni membalaskan atau makan semaunya di luar jam puasa. Karena, dalam proses berpuasa, pada dasarnya harus ada penurunan berat badan.

Menurut Ari, puasa dapat diistilahkan seperti konsep alternate day fasting, dimana dalam satu hari setengah makan, setengah berpuasa. Tujuan di situ adalah pengurangan asupan kalori. "Biasanya penurunan berat badan sekitar 5 persen," cetusnya.

Ari menegaskan, jika seseorang mengalami penurunan berat badan, maka akan diikuti dengan penurunan kalori, kolesterol, lemak, radikal bebas serta peningkatan antioksidan. Saat berpuasa, ada baiknya mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak antioksidan.

Pasalnya, dengan banyak makan sayur dan buah, sebenarnya di dalam usus telah terjadi penyerapan kolesterol an pengurangan gula oleh serat-serat.

"Prinsipnya, kalau kita berpuasa, tubuh tetap memproduksi gula dan lemak dihancurkan. Dengan lemak dihancurkan, otomatis timbunan-timbunan yang tidak perlu jadi berkurang. Efeknya penurunan berat badan," tandasnya.

[Source : health.kompas]

Teknologi Lampu LED: Teknologi Penerangan di Masa Depan

Kota besar seperti Surabaya sudah penuh sesak dengan pemukiman penduduk bahkan pemukiman penduduk pun hampir tergeser dengan Gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Bukan di tengah kota saja, di pinggir kota pun sudah dijejali dengan gedung-gedung pencakar langit. Dari keadaan seperti itu, Pengembang perumahan berlomba-lomba membangun bisnisnya di pelosok kota bahkan banyak yang ada di luar kota.

Perumahan buatan pengembang sangat membutuhkan penerangan yang termasuk kebutuhan wajib pada setiap perumahan hasil garapannya. Bagaimana dengan tekonologi Penerangan tersebut? Teknologi Penerangan seperti lampu pijar sudah saatnya tergantikan dengan Teknologi yang lebih hemat, lebih bagus dan elegan. Teknologi LED adalah teknologi penererangan yang sanggup menggusur teknologi yang saat ini terpakai.

Di dunia, saat ini, sangat mmbutuhkan teknologi yang hemat dan mudah tergantikan. Sumber daya alam hampir habis dan yang di takutkan adalah bagaimana nasib anak cucu kita kelak. Warisan yang kita berikan untuk mereka bukan Sumber daya alam yang ludes dan bukan juga teknologi yang lapar akan sumber daya alam tetapi yang harusnya kita wariskan adalah Teknologi ramah lingkungan, hemat energi tetapi berkualitas tinggi. Sulit memang jika kita pikirkan apa yang akan kita wariskan, tapi minimal dalam bidang penerangan atau pencahayaan sudah terealisasi. Teknologi lampu LED adalah jawabannya karena Lampu LED sudah bisa membuktikan keunggulannya di banding dengan teknologi lainnya yang saat ini telah ada.

Dalam lingkup lebih kecil misalnya rumah kita. Sudahkah anda memilih teknologi penerangan atau Pencahayaan yang bagus, handal, fleksibel dan hemat energi? jika belum, saatnya anda memilih Teknologi yang di usung Lampu LED tentunya dalam hal pencahayaan. Bukan tidak mungkin jika Lampu LED ini adalah teknologi yang dapat di wariskan kepada anak cucu kita karena kelebihan-kelebihan yang di bawanya.

Karena pentingnya sebuah penerangan dalam suatu rumah, Lampu LED dengan mengusung Teknologinya sanggup mengganti tekonologi Lampu yang saat ini hadir di sekitar kita. Untuk saat ini dan di masa depan, Teknologi LED merupakan pilihan utama bagi kita yang ingin mendapatkan penerangan yang berkualitas, elegan, bagus dan tentu saja hemat energi.

Philips LED LampBagi ruangan di dalam rumah anda, Lampu dengan teknologi LED adalah pilihan terbaik pengganti Lampu pijar yang telah ada. Bagi anda yang menginginkan ruang hidup rumah anda menjadi lebih hidup, lampu LED adalah teknologi yang sanggup mengabulkan semua itu. Tingkat pencahayaan Lampu LED yang tidak menyilaukan membuat nyaman ruangan di rumah anda.

Kualitas lampu LED sudah terbukti sangat superior. Bila dibandingkan dengan Lampu Pijar yang saat ini beredar, Lampu LED memiliki tingkat ketahanan lebih lama. Dengan umur yang lebih tahan lama tersebut menjadikan anda lebih nyaman berada di rumah. Lampu LED juga memiliki desain yang cukup kreatif beda dengan lampu yang anda temui saat ini. Manajemen panas juga sudah anda dapat dalam teknologi LED ini sehingga ruangan akan memiliki tingkat hunian lebih nyaman.

Teknologi lampu kualitas unggul ini juga menawarkan efek pencahayaan yang beragam. Efek pencahayaan yang ditawarkan diantaranya hangat putih, putih dingin, pencahayaan berkilau dan aksen tenang. Silahkan pilih sesuai dengan kondisi ruangan di rumah anda. Jangan pernah melalaikan efek pencahayaan karena ruang hidup rumah anda adalah istana yang seharusnya menjadi pelayan dalam pencahayaan kebutuhan hidup seluruh penghuni rumah. Seluruh penghuni rumah termasuk anda adalah raja dan sewajibnya menerima pelayanan handal dan elegan seperti yang tercipta dari efek pencahayaan Teknologi lampu LED.

Dari sekian banyak kelebihan yang ada tadi, anda akan mendapat keuntungan lebih dari pemanfaatan Teknologi Lampu LED ini. Hemat Energi dan hemat biaya sudah pasti akan menyertai siapapun pemakai lampu LED. Semoga anda menjadikan teknologi baru lampu LED ini sebagai pilihan pertama dalam menyajikan pencahayaan ruang hidup di rumah anda.

http://tjuk-emet.blogspot.com

Legenda Kota Surabaya

Cerita Rakyat Jawa Timur

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Akhimya mereka mengadakan kesepakatan.

“Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya,” kata ikan Sura.

“Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?” tanya Buaya.

Ikan Hiu Sura yang sudah memiliki rertcana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya segera menerangkan.

“Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnyadi dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut!”

“Baik aku setujui gagasanmu itu!” kata Buaya.

Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada perkelahian lagi antara Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.

Tetapi pada suatu hari, Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memarig tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura ini. Tentu saja Buaya sangat marah melihat Ikan Hiu Sura melanggar janjinya.

“Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?” tanya Buaya.

Ikan Hiu Sura yang tak merasa bersalah tenang-tenang saja. “Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair.

Bukankah aku sudah bilang bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai ini ‘kan ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku,” kata Ikan Hiu Sura.

“Apa? Sungai itu ‘kari tempatnya di darat, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah kekuasaanku!” Buaya ngotot.

“Tidak bisa. Aku “kan tidak pernah bilang kalau di air hanya air laut, tetapi juga air sungai,” jawab Ikan Hiu Sura.

“Kau sengaja mencari gara-gara, Sura?”

“Tidak! Kukira alasanku cukup kuat dan aku memang di pihak yang benar!” kata Sura.

“Kau sengaja mengakaliku. Aku tidak sebodoh yang kau kira!” kata Buaya mulai marah.

“Aku tak peduli kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!” Sura tetap tak mau kalah.

“Kalau begitu kamu memang bermaksud membohongiku ? Dengan demikian perjanjian kita batal! Siapa yang memiliki kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal!” kata Buaya.

“Berkelahi lagi, siapa takuuut!” tantang Sura dengan pongahnya.

Pertarungan sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.

Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan Ikan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Sementara ikan Sura juga tergigiut ekornya hingga hampir putus lalu ikan Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.

Pertarungan antara Ikan Hiu yang bernama Sura dengan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Madya Surabaya yaitu gambar ikan sura dan buaya.

Namun adajugayang berpendapat Surabaya berasal dari Kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya atau selamat Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya. Bahaya yang dimaksud adalah serangah tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah Kertanegara, karena Kertanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-tar. Setelah mengalahkan Jayakatwang orang-orang Tar-Tar merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke Tiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan sepereti ini. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-Tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.

Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.

Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bergolak. Tanggal 10 Nopmber 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.

Di jaman sekarang, pertarungan memperebutkan wilayah air dan darat terus berlanjut. Di kala musim penghujan tiba kadangkala banjir menguasai kota Surabaya. Di musim kemarau kadangkala tenpat-tempat genangan air menjadi daratan kering. Itulah Surabaya.

[Source : syadiashare.com]


Crystal Harris Sorry to Her for "Two-Second" Sex Diss to Howard Stern

Crystal Harris kissed and told—and now she's really, really sorry.

She's also blaming Howard Stern for her outburst.

After the Playboy playmate visited the shock jock's Sirius Satellite radio show this week and spilled all the details on how her former fiance Hugh Hefner performed in the sack, Hef became tweetin' mad and lashed out at Harris, calling her lost.

Now, Hef's runaway bride is tweeting a big fat apology.

What's she have to say for herself?

"The Stern interview scared me, he's harsh. I was unprepared and blurted out things I shouldn't have said, I'm sorry," she wrote yesterday.

As if leaving the 85-year-old Playboy founder at the altar wasn't bad enough, she slammed his bedroom manner on Stern's show, saying: "Hef doesn't really take off his clothes. I have never seen him naked."

And it got worse from there.

Harris also pointed out that sex with the octogenarian "lasted like about two seconds."

"I was over it," she said of Hef's sexpertise. "I just like, walked away. I am not turned on by Hef. Sorry," she added.

When Stern pressed her for what she thought was a turn on for Hef, she told him the magazine mogul likes to cuddle with his lady friends and likes to stay in and watch silent movies with them.

Hef fought back on Twitter, saying he was now in a "better place" with his new girlfriends Anna Sophia Berglund and Shera Bechard.

He also called Harris a liar, writing: "Crystal convinced me that she adored me. That was the first lie."

But now all seems to be sort of OK after Harris' semi-apology, with Hef sending out a tweet today on the whole matter of Harris' trash talking.

"I don't blame Howard. Crystal shouldn't have been booked on the show at this sensitive time," he wrote.

We're glad these two could kiss and make up.

[Source : online.com]


Yahoo shutting down site explorer This Year

Yahoo has announced they are shutting down one of the old and beloved SEO tools, Yahoo Site Explorer, later this year.

This isn’t unexpected, and I am personally surprised it has been live for so long. That being said, the tool that launched on September 29, 2005 will be closing down “later this year” according to Hemant Minocha, Product Manager, Yahoo Site Explorer.

Yahoo recommends that webmasters sign up with Bing Webmaster Tools and use that as Yahoo shuts off Site Explorer.

Yahoo makes it sound like that you won’t miss the old Site Explorer but I find it hard to believe that Microsoft will provide detailed link data for competitors. Of course there are plenty of third party tools to get at this data, such as Majestic SEO and SEOmoz but with the loss of Site Explorer, there will likely be no search engine-provided look at your back links. Yahoo said:

The Bing Webmaster Center team has been actively adding new features over the past few months, including detailed traffic statistics and a new inbound links feature. Microsoft is also committed to build analytic reports that include Yahoo! search usage.

For more details, see the Yahoo Search Blog. No specific closure date has been set, but the APIs are set to close on Sept. 15, so it seems likely the service itself will close on that date.

Boehner Debt Bill Passes House, Defeated in Senate

Lawmakers opened the way on Friday for a last-ditch bid for a possible bipartisan compromise to avert a crippling national default just four days before the deadline to raise the country's debt ceiling.

The Republican-controlled House of Representatives approved a Republican deficit-cutting plan and the Democratic-led Senate quickly rejected it -- moves that underscored the ideological divide but also cleared a path to start negotiating a deal.

The back-to-back votes broke weeks of political inertia in efforts to lift the $14.3 trillion U.S. debt limit by Tuesday after which the world's largest economy will be unable to pay all of its bills, the government says.

Delays and procedural hurdles will still make it all but impossible for Congress to strike a deal and send it to Obama's desk until the 11th hour, injecting a dangerous level of uncertainty into already rattled global financial markets.

Even if a late deal can be struck, the United States risks losing its top-notch AAA credit rating.

Progress toward an agreement did not appear imminent. Democratic aides said Republicans had not yet given them suggestions on how to craft something that could win support from both parties, suggesting that parliamentary maneuvering and finger-pointing would continue.

With time running short, the House pushed a Republican deficit-cutting plan through by a vote of 218-to-210 after the party's leaders reworked the bill to appease anti-tax conservatives in their ranks.

The legislation, denounced earlier by President Barack Obama who had admonished lawmakers to stop wasting time and find a way "out of this mess," was always doomed to defeat in the Senate where all of Obama's Democrats had vowed to vote against it.

The Senate defeated the measure, 59-to-41, and Senate Majority Leader Harry Reid, a Democrat, was expected to move forward with a different approach that aims to get enough votes from both parties to pass Congress by Tuesday.

Both sides have been at impasse for weeks with lawmakers locked in a blame game that has brought the country to the brink of an unprecedented default, which could plunge America back into recession and trigger economic turmoil globally.

World leaders have been stunned by the dysfunction in Washington. World Bank President Robert Zoellick on Friday said the United States was playing with fire.

America's largest foreign creditor, China, has repeatedly urged Washington to protect its dollar investments and its state-run news agency on Friday said the United States had been "kidnapped" by "dangerously irresponsible" politics.

[Source : foxbusiness.com]

Balanced Budget Amendment Appeases House Conservatives, Dismays Analysts

constitution640

But getting conservative Republicans on board is the easy part.

"You cannot have a scenario here where you tell -- where you say we have to amend the Constitution or default on America's obligations," White House Press Secretary Jay Carney said Friday. "This is not what the American people want."

A Balanced Budget Amendment to the U.S. Constitution has been debated for years, and while several Democrats currently in Congress have previously said over the years they would support it, the reality is a much harder slog.

"This Balanced Budget Amendment is a totally bad idea," said David Gans, director of human rights, civil rights and citizenship program at the Constitutional Accountability Center.

Gans said Tea Party Republicans who love to cite the Founding Fathers to explain their principles have disregarded the fact that the Framers envisioned situations where the nation would occasionally need to borrow money, and that authority was deliberately included in the Constitution.

"The first powers that Congress gets in the Constitution are lay and collect taxes and pay the debts ... and second is borrow money on the credit of the United States," Gans said. "I think that cuts sharply against the idea that the Balanced Budget Amendment is something that we should sort of write into stone so it's not fixable ... If there's some sort of emergency we're sort of hamstrung."

Boehner's debt-reduction legislation, a two-part affair, included more than $900 billion in cuts over 10 years to go with a $900 billion increase in the debt ceiling. That amount should cover about six months in deficit spending by the U.S.

But any increase to the debt limit after that -- estimated to be about $1.6 trillion to avoid default through 2012 -- would require that "the archivist of the United States has submitted to the states for their ratification a proposed amendment to the Constitution of the United States pursuant to a joint resolution entitled 'Joint resolution proposing a balanced budget amendment to the Constitution of the United States.'"

For House Republicans opposed to raising the debt ceiling, it was just the trick to get the ball rolling.

"By standing firm, we were able to get a bill that actually cuts federal spending now, caps future spending, and ensures a Balanced Budget Amendment passes Congress before the second increase is enacted," Rep. Jeff Landry, R-La., said in a press release.

"A Balanced Budget Amendment will finally force Congress to live within its means just like families across the country do. This plan is not a Washington deal, but a real solution to fundamentally change the way Washington operates," Landry continued.

Others, including Republican Reps. Joe Walsh of Illinois and Trey Gowdy of South Carolina, said that without it, they would not vote for the Boehner bill. They were heartened in their conditions by groups like the Club for Growth, which issued a statement from President Chris Chocola offering strong support for a Balanced Budget Amendment.

It "is the piece of the puzzle that puts us on a path to fiscal responsibility and fundamentally reforms our broken budget process," Chocola said.

But the fun stops there.

For a constitutional amendment to pass, it requires a two-thirds vote of both the House and the Senate and a three-quarters ratification from the states. It does not require the president's signature.

Assuming for a minute that the House and Senate could get the two-thirds vote, which Democrats will ensure doesn't happen, it's a big expectation that states would follow suit even though all but one -- Vermont -- has a balanced budget amendment in the state constitution.

Andrew Biggs, a resident scholar at the American Enterprise Institute, said that Democrats will never go for a Balanced Budget Amendment the way House Republicans envision it because House Republicans not only want to balance the budget, they want the amendment to ensure that the size of government does not exceed 18 percent of gross domestic product.

"I don't favor including limiting the size of government with a Balanced Budget Amendment because they're completely different ideas," Biggs said. "The size of government is a different question than whether you have a balanced budget or not."

Biggs added that Republicans may be fine with having the government only be 18 percent of GDP, but it'd be a long shot to think Democrats are going to go along with that philosophy.

"That would be a nice little trick," he said. "No Democrat in the world is going to vote for that."

On the flip side, FreedomWorks, a Tea Party outlet, said it would not support the Boehner bill because it "doesn't state what the BBA must include."

Doug Holtz-Eakin, a former Congressional Budget Office director and head of the American Action Forum, said he supports Congress getting the chance to demonstrate where they stand on the amendment, even if it goes nowhere.

"A Balanced Budget Amendment is an essential component to a long term budgetary solution and members of Congress should have the opportunity to vote for or against it. The reality, though, is that there simply aren't the votes in this Congress to pass it," Holtz-Eakin said.

That said, Holtz-Eakin warned in an online video that getting back to a resolution on the debt ceiling is critical, since not allowing it to rise gives the Treasury all the power to decide what gets paid.

As for handing over their authority, Gans said that's what lawmakers will end up doing if they pass a Balanced Budget Amendment. But, he warned, the authority won't go to the Treasury, it will go to the federal courts.

"Imagine creating a process where you not only have to go through a legislative battle, but a judicial one as well. Seems like a very poor idea," Gans said.

An amendment would be "putting demands on the judicial system that I think we should all be able to agree are not appropriate to our courts or our judicial system," he said. "It raises all sorts of difficult questions for judges, and really that's not their job or their expertise."


[Source : foxnews]

Kirstie Alley Calls Letterman Out for All the Fat Jokes He's Told About Her (VIDEO)



It was all fun and games for David Letterman all those times he was cracking jokes about Kirstie Alley's weight on 'Late Show'(Weeknights, 11:35PM ET on CBS). Remember this one?

"Kirstie Alley joining 'Dancing With the Stars.' If you don't already own one, now might be a good time to get a wide screen TV."

Kirstie Alley does, and she brought notes of several of his cracks at her expense for her appearance on his show.

Letterman said he felt he had her implied approval, since she'd said "it's okay" about them on an earlier appearance. "I said it's okay, so that was like go ahead and tell 50 of them?" she asked.

He really had no come back for this, though he tried. "We do love you and if you were skinny we would tell jokes about you-- No, probably not."

Even if this exchange was in jest, and it surely was at least on some level, it does raise an interesting question about why weight joke are so acceptable in a society that's so sensitive about jokes that single out any other specific groups of people.

[Source : aoltv.com]

29 July 2011

Keutamaan Bulan Suci Ramadhan



AMALAN RAMADHAN | KELEBIHAN BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Beberapa keutamaan bulan suci Ramadhan adalah:

1. Bulan Tarbiyah untuk mencapai derajat taqwa.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183).

2. Bulan diturunkannya Al Qur’an.
Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil) (QS Al Baqarah: 185).

3. Bulan yang paling utama, bulan penuh berkah.
Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum’at (HR At-Thabarani) . Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani).

4. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.
Rasulullah saw bersabda: Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari. (HR Muslim). Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (Muttafaqun ‘alaih). Apabila Ramadhan datang, maka pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaithon-syaithon dibelenggu. (Muttafqun ‘alaih).

5. Bulan dilipat gandakannya amal shaleh.
Rabb-Mu berkata: “Setiap perbuatan baik dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari pada parfum misik.

Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang tengah berpuasa, hendaknya ia katakan: “Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa”. (HR At-Tirmidzi)

6. Ramadhan bulan jihad, bulan kemenangan.
Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam, yang sekaligus membuktikan bahwa Ramadhan bukan bulan malas dan lemah, tapi merupakan bulankuat, bulan jihad, bulan kemenangan.

Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai yaumul furqan, dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, gembong kebatilan: Abu Jahal, terbunuh.

Pada bulan Ramadhan pula fathu Makkah terjadi, yang dibadaikan dalam Al Qur’an sebagai Fathan Mubiiina, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Serangkaian peristiwa besar lainnya juga terjadi pada bulan Ramadhan, seperti: beberapa pertempuran dalam perang Tabuk, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 (sembilan) Hijriyah. Tersebarnya Islam di Yaman pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Khalid bin Al Walid menghancurkan berhala Uzza pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah.

Dihancurkannya berhala Latta pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah.Ditaklukkannya Andalus (Spanyol sekarang) di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah. Peperangan ‘Ain Jalut, dimana untuk pertama kalinya pasukan Islam berhasil mengalahkan bangsa Mongol Tartar, yang sebelumnya sempat dianggap mustahil, juga terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

HIKMAH BULAN RAMADHAN | KEISTIMEWAAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan awalnya rahmat, tengahnya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka, siapa yang memberikan keringanan bagi hamba sahayanya pada bulan itu, Allah akan ampuni dosanya, dan dia dibebaskan dari neraka. Pada bulan ini, perbanyaklah empat hal, dua diantaranya membuat kamu diridhai Rabbmu, dan dua yang lainnya sesuatu yang sangat kamu butuhkan.

Dua hal yang membuat kamu diridhai Rabbmu adalah:
1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
2. Kamu meminta ampunan kepada-Nya.

Sedangkan dua hal lainnya yang sangat kamu butuhkan adalah:
1. Kamu meminta syurga kepada Allah, dan
2. Kamu minta dilindungi dari neraka.

Khutbah Rasulullah saw menyongsong bulan suci Ramadhan sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan. Dari Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, katanya: Rasulullah saw berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir bulan Sya’ban, beliau saw bersabda: “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaungi. Bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa.

Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan sabar, sabar itu balasannya syurga, Ramadhan adalah bulan santunan.

Bulan ditambahkannya rizqi orang mukmin. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka kepada seorang yang berpuasa, balasannya adalah ampunan terhadap dosa-dosanya, dirinya dibebaskan dari neraka, dan dia mendapatkan pahala sebesar yang didapat oleh orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Sahabat berkomentar, kata mereka: “Ya Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk berbuka yang dapat diberikan kepada orang yang berpuasa? Sabda Rasulullah saw: “Pahal tersebut akan diberikan Allah, meskipun yang diberikan untuk berbuka bagi yang berpuasa hanya satu buah kurma, atau seteguk air, atau sesendok mentega.

Siapa yang memberikan minum kepada orang yang berpuasa, Allah akan memberikan minuman kepadanya dari telagaku yang tidak akan menjadi haus sampai dia masuk syurga”. (HR Ibnu Khuzaimah).

[Source : isdaryanto.com]

Marhaban ya RAMADHAN 1432 H

Marhaban Ya.. Ramadhan…

Alhamdulillah, bulan penuh berkah yang senantiasa ditunggu kehadirannya sebentar lagi tiba. Semoga kita selalu diberikan rahmat dan hidayah oleh Allah untuk selalu menjalankan Ibadah dengan Khusyu’.

Pada tahun ini, MI Islamiyah Alwathaniyah kembali menjalankan beberapa program terkait Bulan Ramadhan 1432 H. Salah satunya adalah kegiatan Pondok Ramadhan yang InsyAllah akan dilaksanakan pada minggu ke-3.

Tema Pondok Ramadhan kali ini adalah, “Ramadhan sebagai momentum untuk menuju pribadi yang Sehat, Jujur, dan berakhlak”. Diharapkan ini tidak hanya sekedar tema dan seremonial belaka, namun kita harus memaknai dan benar-benar menjalankan dengan baik dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebagai penjabaran dari Tema yang diambil, berikut beberapa artikel yang diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

Puasa dan Kesehatan

Puasa yang kita jalani selama ini, ternyata memiliki rahasia yang menakjubkan. Disamping memiliki dampak kesehatan psikis, puasa juga menumbuhkan kesehatan fisik. Menurut WHO, kesehatan psikis manusia dapat dirumuskan dengan delapan syarat, yaitu dapat disesuaikan pada kenyataan secara konstruktif meskipun kenyataan itu buruk, dapat memperoleh kepuasan dari perjuangan, merasa lebih puas memberi daripada menerima, bebas dari rasa tegang dan cemas, dapat berhubungan dengan lingkungan secara tolong menolong dan saling memuaskan, dapat menerima kekecewaan untuk dipakai sebagai pelajaran di hari depan, dapat menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian secara kreatif dan konstruktif , dan memiliki kasih sayang yang besar disamping mempunyai keinginan untuk disayangi. Rumusan kesehatan psikis ini bisa terpenuhi dengan puasa yang dilakukan secara baik.

Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Artinya: “Puasalah kamu, maka kamu akan sehat”. ( sanadnya Dhoif )

Suatu ketika seorang dokter utusan Raja Mesir untuk Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam bermukim beberapa lama di Madinah, tetapi karena tidak satupun orang yang berobat kepadanya, maka ia minta izin kepada Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam untuk pulang, sebelum pergi, dokter itu mengungkapkan kekagumannya dan bertanya, “ Tuan, izinkan kami mengetahui rahasia apa yang menyebabkan tidak seorangpun yang mengeluh sakit di sini?”, maka Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Kami kaum yang tidak makan, sehingga merasa lapar, dan bila makan kami tak sampai kenyang.”

Para Ulama Muslim dan para pakar kesehatan menyatakan bahwa sumber dari berbagai penyakit yang sulit diobati adalah memasukkan makanan diatas makanan. Artinya, makanan yang belum tercerna dengan baik di lambung, sudah dimasukkan lagi makanan berikutnya dan seterusnya. Sehingga mesin pencernaan terus bekerja tanpa ada waktu istirahat.

Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan daya serap makanan, menyeimbangkan kadar asam dan Basa dalam tubuh, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan sel-sel tubuh, membuat kulit lebih sehat dan berseri, meningkatkan daya tahan tubuh (Menambah jumlah sel darah putih dan memblokir bakteri, virus dan sel kanker), memperbaiki sistem hormon, dan lainnya.

Rasulullah Salallahu ‘Aalaihi Wasallam menganjurkan kita untuk bersahur, anjuran bersahur ini memiliki makna bahwa puasa perlu persiapan agar mendapatkan tenaga yang prima selama berpuasa. Dengan bersahun, kita akan bangun lebih pagi dan mendapatkan udara yang dibutuhkan oleh tubuh, disamping makanan dan zat cair, tubuh juga memerlukan zat asam, zat asam ini dapat diperoleh dengan menghirup udara segar

Puasa dan Kejujuran

Ada sebuah cerita menarik yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Suatu hari Khalifah melakukan perjalanan dari Madinah ke Mekah. Di tengah jalan beliau berjumpa dengan seorang anak gembala yang tampak sibuk mengurus kambing-kambingnya. Seketika itu muncul keinginan Khalifah untuk menguji kejujuran si gembala. Khalifah Umar berkata, “Wahai gembala, juallah kepadaku seekor kambingmu.”

“Aku hanya seorang budak, tidak berhak menjualnya,” jawab si gembala. “Katakan saja nanti kepada tuanmu, satu ekor kambingmu dimakan serigala,” lanjut Khalifah. Kemudian si gembala menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Lalu, di mana Allah?”

Khalifah Umar tertegun karena jawaban itu. Sambil meneteskan air mata ia pun berkata, “Kalimat ‘di mana Allah’ itu telah memerdekakan kamu di dunia ini, semoga dengan kalimat ini pula akan memerdekakan kamu di akhirat kelak.”

Kisah di atas merupakan gambaran pribadi yang jujur, menjalankan kewajiban dengan disiplin yang kuat, tidak akan melakukan kebohongan walau diiming-imingi dengan keuntungan materi.

Di bulan suci ini, kita dilatih untuk bersikap jujur, hanya ada satu pengawasan, yaitu karena Allah. Berlaku jujur memang sangat sulit. Apalagi ketika berbenturan dengan kepentingan duniawi. Dalam pikiran kita hanya banyaknya materi yang dimiliki akan segera dihormati banyak orang, jabatan tinggi akan segera dihargai orang.

Puasa bukanlah sekedar menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum. Seandainya sekedar menahan diri dari makan dan minum pun sudah merupakan latihan untuk dapat menguasai dan menjaga diri karena Allah. Dalam puasa, melakukan dan tidak melakukan sesuatu karena Allah secara nalar jauh lebih mudah. Orang yang berpuasa karena orang, misalnya, bisa saja makan atau minum di siang hari secara sembunyi-sembunyi. Makan makanannya sendiri, minum minumannya sendiri, apa susahnya? Tapi untuk apa? Karena Allah-lah yang membuat orang mukmin bersedia menahan lapar, tidak makan makanannya sendiri, menahan haus, tidak minum minumannya sendiri.

Di dalam puasa, orang mukmin digembleng untuk menjadi mukmin yang kuat yang dapat menguasai dan menjaga diri. Mukmin yang lubuk hatinya, pikirannya, hingga pelupuk matanya, merupakan singgasana Allah, sehingga tidak mudah dibuat tergiur oleh iming-iming sesaat seperti hewan, tidak terjerumus berperilaku buas dan serakah seperti binatang. Mukmin sejati, mukmin yang bertakwa kepada Allah.

Kalau seluruh mukmin di Indonesia menjadi takwa, maka negara akan maju, tambah berkembang. Tidak ada lagi koruptor, politikus busuk, legislatif berbuat mesum dan damailah negeri kita. Marilah kita semua berdoa, semoga puasa tahun ini mengantarkan negara kita mencapai puncak kejayaan.

Ramadhan merupakan madrasah akhlak terpuji

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mendukungnya.. selanjutnya,

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa”. (Al-Baqarah:183)

Ayat diatas menegaskan akan tujuan utama diwajibkannya puasa, yaitu untuk menghidupkan taqwa di dalam hati, menumbuhkan akhlak yang mulia dalam jiwa, sebagaimana ia juga betujuan untuk memunculkan spirit baru bagi orang-orang beriman. Puasa merupakan salah satu sarana dari itu semua, jalan untuk menuju arahnya; karena ia mampu meningkatkan sisi rohani dan akhlaki bagi orang yang berpuasa, sehingga mampu memperkokoh kehendaknya dan membawanya untuk taat dan patuh terhadap apa yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, dan mencegahnya dari sesuatu yang berasal dari ucapan dan perbuatan yang tidak layak, melindunginya dari tunduk kepada syahwat dan mengikuti hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejahatan, sebagaimana mencegah dirinya dari ucapan kotor, dosa, dan permusuhan atas orang lain, sebagaimana dalam hadits disebutkan:

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلا يَرْفُثْ، وَلا يَصْخَبْ

“Jika pada suatu hari salah seorang dari kalian berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan jangan berteriak”. (Muttafaq alaih)

dan dalam atsar disebutkan:

إذا صمتَ فلْيَصُمْ سَمْعُك وبصرُك ولسانُك عن الكذب والمَحارم، ودَعْ أذى الخاصَّة، ولْيَكُنْ عليك وقارٌ وسكينةٌ يومَ صيامك، ولا تجعلْ يومَ فطرِك وصومِك سواء

“Jika Anda berpuasa, maka tahanlah (puasalah) pendengaranmu, penglihatanmu, lisanmu dari kata dusta dan yang diharamkan, tinggalkan sesuatu yang meyakitkan diri, dan jadilah atas dirimu orang yang tenang dan damai pada saat anda berpuasa, dan jangan jadikan saat berbuka dan berpuasa anda sama saja”.

Dan jika ada seseorang yang memusuhi orang yang berpuasa dengan ucapan atau perbuatannya, maka dirinya telah terlatih untuk memiliki citra yang baik dan mampu mengendalikan amarah serta akhlak yang mulia.

فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِم

“Maka dari itu, jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya berkelahi (bertengkar) maka cukup katakana: “Maaf saya sedang berpuasa”. (Muttafaq alaih).

Dalam hadits lain disebutkan:

أَعِفُّوا الصِّيَامَ؛ فَإِنَّ الصِّيَامَ لَيْسَ مِنَ الطَّعَامِ وَلا مِنَ الشَّرَابِ، وَلَكِنَّ الصِّيَامَ مِنَ الْمَعَاصِي، فَإِذَا صَامَ أَحَدُكُمْ فَجَهِلَ عَلَيْهِ رَجُلٌ أَوْ شَتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ

“Sucikanlah puasa, karena puasa itu bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum saja namun puasa adalah menahan diri dari maksiat, dan jika pada suatu seseorang berpuasa lalu ada orang lain mencelanya atau mencacinya maka katakanlah saya sedang berpuasa”. (At-Thoyalisi)

Akhlak yang mulia adalah rahasia kebangkitan umat

Umat Islam yang mumpuni adalah umat yang mampu mensinergikan antara ibadah ruhiyah dan kreatifitas materi, dan antara keberhasilah hidup di dunia dan keberhasilan hidup di akhirat, dan para cendekiawan menyadari bahwa undang-undang saja tidak akan mampu memberikan jaminan dalam memuluskan suatu pekerjaan dan produktifitas yang baik serta pemerataan distribusi, sementara dari sini (ibadah) akan terwujud ketaqwaan, kemuliaan akhlaq dan pembinaan jiwa yang hidup sebagai tujuan asasi bagi seluruh udang-undang dan syariat, bahkan sebagai tujuan utama dari diutusnya Rasulullah saw, seperti sabda beliau:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. (Ahmad dan ditashih oleh Baihaqi menurut syarat Muslim).

Dan sungguh benar ungkapan penyair terkemuka saat berkata:

وإنما الأُمَمُ الأخْلاقُ ما بَقِيَتْ فإنْ هُمُوا ذَهَبَتْ أخْلاقُهُمْ ذَهَبُوا

Sesungguhnya eksistensi umat tampak pada akhlaknya

Jika rusak akhlaknya maka akan hilang pula eksistensinya

Islam menginginkan melalui ibadah yang mulia pada bulan Ramadhan pada setiap tahunnya untuk mengingatkan umat Islam agar berpegang teguh pada akhlak mulia sehingga mampu merekonstruksi peradaban dan memberi ketenangan hidup di dunia; sebagai rahasia kekuatan dan pondasi kebangkitan serta titik tolak perubahan menuju yang lebih baik…

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Ar-Ra’ad:11)

Pernikahan Dini dalam Persfektif Agama dan Negara

Isu pernikahan dini saat ini marak dibicarakan. Hal ini dipicu oleh pernikahan Pujiono Cahyo Widianto, seorang hartawan sekaligus pengasuh pesantren dengan Lutviana Ulfah. Pernikahan antara pria berusia 43 tahun dengan gadis belia berusia 12 tahun ini mengundang reaksi keras dari Komnas Perlindungan Anak. Bahkan dari para pengamat berlomba memberikan opini yang bernada menyudutkan. Umumnya komentar yang terlontar memandang hal tersebut bernilai negatif.

Di sisi lain, Syeh Puji, begitu ia akrab disapa berdalih untuk mengader calon penerus perusahaannya. Dia memilih gadis yang masih belia karena dianggap masih murni dan belum terkontaminasi arus modernitas. Lagi pula dalam pandangan Syeh Puji, menikahi gadis belia bukan termasuk larangan agama.

Sebenarnya kalau kita mau menelisik lebih jauh, fenomena pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, khususnya daerah Jawa. Penulis sangat yakin bahwa mbah buyut kita dulu banyak yang menikahi gadis di bawah umur. Bahkan—jaman dulu—pernikahan di usia ”matang” akan menimbulkan preseden buruk di mata masyarakat. Perempuan yang tidak segera menikah justru akan mendapat tanggapan miring atau lazim disebut perawan kaseb.

Namun seiring perkembangan zaman, image masyarakat justru sebaliknya. Arus globalisasi yang melaju dengan kencang mengubah cara pandang masyarakat. Perempuan yang menikah di usia belia dianggap sebagai hal yang tabu. Bahkan lebih jauh lagi, hal itu dianggap menghancurkan masa depan wanita, memberangus kreativitasnya serta mencegah wanita untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

Pernikahan Dini menurut Negara

Undang-undang negara kita telah mengatur batas usia perkawinan. Dalam Undang-undang Perkawinan bab II pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 (enam belas tahun) tahun.

Kebijakan pemerintah dalam menetapkan batas minimal usia pernikahan ini tentunya melalui proses dan berbagai pertimbangan. Hal ini dimaksudkan agar kedua belah pihak benar-benar siap dan matang dari sisi fisik, psikis dan mental.

Dari sudut pandang kedokteran, pernikahan dini mempunyai dampak negatif baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan. Menurut para sosiolog, ditinjau dari sisi sosial, pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga. Hal ini disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan cara pikir yang belum matang. Melihat pernikahan dini dari berbagai aspeknya memang mempunyai banyak dampak negatif. Oleh karenanya, pemerintah hanya mentolerir pernikahan diatas umur 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita.

Pernikahan Dini menurut Islam

Hukum Islam secara umum meliputi lima prinsip yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. Dari kelima nilai universal Islam ini, satu diantaranya adalah agama menjaga jalur keturunan (hifdzu al nasl). Oleh sebab itu, Syekh Ibrahim dalam bukunya al Bajuri menuturkan bahwa agar jalur nasab tetap terjaga, hubungan seks yang mendapatkan legalitas agama harus melalui pernikahan. Seandainya agama tidak mensyari’atkan pernikahan, niscaya geneologi (jalur keturunan) akan semakin kabur.

Agama dan negara terjadi perselisihan dalam memaknai pernikahan dini. Pernikahan yang dilakukan melewati batas minimnal Undang-undang Perkawinan, secara hukum kenegaraan tidak sah. Istilah pernikahan dini menurut negara dibatasi dengan umur. Sementara dalam kaca mata agama, pernikahan dini ialah pernikahan yang dilakukan oleh orang yang belum baligh.

Terlepas dari semua itu, masalah pernikahan dini adalah isu-isu kuno yang sempat tertutup oleh tumpukan lembaran sejarah. Dan kini, isu tersebut kembali muncul ke permukaan. Hal ini tampak dari betapa dahsyatnya benturan ide yang terjadi antara para sarjana Islam klasik dalam merespons kasus tersebut.

Pendapat yang digawangi Ibnu Syubromah menyatakan bahwa agama melarang pernikahan dini (pernikahan sebelum usia baligh). Menurutnya, nilai esensial pernikahan adalah memenuhi kebutuhan biologis, dan melanggengkan keturunan. Sementara dua hal ini tidak terdapat pada anak yang belum baligh. Ia lebih menekankan pada tujuan pokok pernikahan.

Ibnu Syubromah mencoba melepaskan diri dari kungkungan teks. Memahami masalah ini dari aspek historis, sosiologis, dan kultural yang ada. Sehingga dalam menyikapi pernikahan Nabi Saw dengan Aisyah (yang saat itu berusia usia 6 tahun), Ibnu Syubromah menganggap sebagai ketentuan khusus bagi Nabi Saw yang tidak bisa ditiru umatnya.

Sebaliknya, mayoritas pakar hukum Islam melegalkan pernikahan dini. Pemahaman ini merupakan hasil interpretasi dari QS. al Thalaq: 4. Disamping itu, sejarah telah mencatat bahwa Aisyah dinikahi Baginda Nabi dalam usia sangat muda. Begitu pula pernikahan dini merupakan hal yang lumrah di kalangan sahabat.

Bahkan sebagian ulama menyatakan pembolehan nikah dibawah umur sudah menjadi konsensus pakar hukum Islam. Wacana yang diluncurkan Ibnu Syubromah dinilai lemah dari sisi kualitas dan kuantitas, sehingga gagasan ini tidak dianggap. Konstruksi hukum yang di bangun Ibnu Syubromah sangat rapuh dan mudah terpatahkan.

Imam Jalaludin Suyuthi pernah menulis dua hadis yang cukup menarik dalam kamus hadisnya. Hadis pertama adalah ”Ada tiga perkara yang tidak boleh diakhirkan yaitu shalat ketika datang waktunya, ketika ada jenazah, dan wanita tak bersuami ketika (diajak menikah) orang yang setara/kafaah”.

Hadis Nabi kedua berbunyi, ”Dalam kitab taurat tertulis bahwa orang yang mempunyai anak perempuan berusia 12 tahun dan tidak segera dinikahkan, maka anak itu berdosa dan dosa tersebut dibebankan atas orang tuanya”.

Pada hakekatnya, penikahan dini juga mempunyai sisi positif. Kita tahu, saat ini pacaran yang dilakukan oleh pasangan muda-mudi acapkali tidak mengindahkan norma-norma agama. Kebebasan yang sudah melampui batas, dimana akibat kebebasan itu kerap kita jumpai tindakan-tindakan asusila di masyarakat. Fakta ini menunjukkan betapa moral bangsa ini sudah sampai pada taraf yang memprihatinkan. Hemat penulis, pernikahan dini merupakan upaya untuk meminimalisir tindakan-tindakan negatif tersebut. Daripada terjerumus dalam pergaulan yang kian mengkhawatirkan, jika sudah ada yang siap untuk bertanggungjawab dan hal itu legal dalam pandangan syara’ kenapa tidak ?

Penutup

Substansi hukum Islam adalah menciptakan kemaslahatan sosial bagi manusia pada masa kini dan masa depan. Hukum Islam bersifat humanis dan selalu membawa rahmat bagi semesta alam. Apa yang pernah digaungkan Imam Syatiby dalam magnum opusnya ini harus senantiasa kita perhatikan. Hal ini bertujuan agar hukum Islam tetap selalu up to date, relevan dan mampu merespon dinamika perkembangan zaman.

Permasalahan berikutnya adalah baik kebijakan pemerintah maupun hukum agama sama-sama mengandung unsur maslahat. Pemerintah melarang pernikahan usia dini adalah dengan pelbagai pertimbangan di atas. Begitu pula agama tidak membatasi usia pernikahan, ternyata juga mempunyai nilai positif. Sebuah permasalahan yang cukup dilematis.

Menyikapi masalah tersebut, penulis teringat dengan gagasan Izzudin Ibn Abdussalam dalam bukunya Qowa’id al Ahkam. Beliau mengatakan jika terjadi dua kemaslahatan, maka kita dituntut untuk menakar mana maslahat yang lebih utama untuk dilaksanakan.

Kaedah tersebut ketika dikaitkan dengan pernikahan dini tentunya bersifat individual-relatif. Artinya ukuran kemaslahatan di kembalikan kepada pribadi masing-masing. Jika dengan menikah usia muda mampu menyelamatkan diri dari kubangan dosa dan lumpur kemaksiatan, maka menikah adalah alternatif terbaik. Sebaliknya, jika dengan menunda pernikahan sampai pada usia ”matang” mengandung nilai positif, maka hal itu adalah yang lebih utama. Wallahu A’lam.

[Source : pesantrenvirtual.com]

Jangan Menanyakan Harapan Konsumen, tapi Mintalah Saran

Orang merasa dekat ke bisnis dan usaha nirlaba yang meminta saran dari mereka, namun meminta harapan dapat memberi jarak pada konsumen potensial, menurut hasil studi di Journal of Consumer Research.

“Pemasar dan nirlaba secara beraturan meminta masukan dari konsumen atau donor untuk berbagai alasan, terutama mengetahui pilihan, harapan, dan kepuasan konsumen,” tulis peneliti Wendy Liu (USCD) dan David Gal (Northwestern University). Media interaktif seperti Facebook dan Twitter memberi kesempatan yang lebih besar lagi untuk melakukan interaksi dengan konsumen.

Para peneliti melihat apakah menyediakan masukan mempengaruhi interaksi selanjutnya konsumen dengan organisasi. Dalam eksperimen mereka menemukan kalau partisipan menunjukkan kemungkinan lebih besar akan mendekati sebuah pusat kebugaran (“EcoGym”) dan sebuah bisnis restoran (sebuah restoran cepat saji biasa yang sehat bernama “Splash”) setelah mereka memberikan saran pada organisasi tersebut daripada ketika mereka tidak dimintakan saran atau setelah mereka semata meminta agar pendapat mereka didengar oleh organisasi. “Relatif dengan tidak ada masukan, meminta masukan cenderung memiliki pengaruh keintiman dimana individu merasa lebih dekat dengan organisasi,” kata para penulis.

Di sisi lain, meminta harapan memiliki efek sebaliknya, menjauhkan individu dari organisasi dan menghilangkan kemungkinan menyumbang atau membeli dari organisasi tersebut. “Menyatakan harapan cenderung membuat konsumen berfokus pada diri sendiri dan kebutuhan mereka sendiri, dan organisasi ada hanya untuk melayani kebutuhan mereka,” jelas para penulis. “Perspektif ini menciptakan persepsi jarak antara partisipan dan organisasi, karenanya mengurangi volume penjualan.”

Para penulis juga menemukan kalau ketika perusahaan membayar konsumen jika mereka memberi saran, tidak meningkatkan kemungkinan pembelian, karena ia menggeser hubungan konsumen menuju pertukaran ekonomis. Mereka juga menemukan kalau jika konsumen mendeteksi niat kurang bersahabat (perusahaan semata meminta saran agar mereka mau menyumbang atau membeli) usaha tersebut malah dapat berakibat sebaliknya.

[Source : faktailmiah]

Ramadhan: Raihlah Ketakwaan Hakiki, Bukan Ketakwaan Semu!

Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhfan. Ramadhan adalah bulan agung. Kedatangannya perlu disambut dengan penuh kegembiraan dan penghormatan yang agung pula. Allah SWT menegaskan bahwa pada bulan Ramadhanlah al-Quran yang Mulia diturunkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 185). Di bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Lailatul Qadar (QS al-Qadar [97]: 1). Di bulan ini pula Allah SWT melimpahkan pahala yang berlipat ganda hingga puluhan, ratusan kali lipat, bahkan hingga jumlah yang Allah kehendaki untuk setiap amal salih dibandingkan dengan di bulan-bulan lain. Rasulullah saw. juga bersabda:

«قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانَ شَهْرٌ مَبَارَكٌ اِفْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَ تُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الجَحِيْمِ وَ تُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرُ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ»

Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan keberkahan. Allah telah mewajibkan kalian shaum di dalamnya. Di bulan itu pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR an-Nasa’i dan al-Baihaqi).

Layaknya kedatangan ‘tamu agung’, seorang Muslim yang cerdas tentu akan melakukan persiapan yang optimal-dengan mempersiapkan bekal iman, ilmu maupun amal shalih-untuk menyambutnya. Tentu amat mengherankan jika kedatangan sesuatu yang agung hanya disambut dengan persiapan ala kadarnya, dengan sambutan biasa-biasa saja, tanpa ekspresi kegembiraan sama sekali.

Puasa di Tengah Himpitan Banyak Persoalan

Namun sayang, ibadah shaum Ramadhan yang dilaksanakan kaum Muslim, hingga Ramadhan tahun ini, belum beranjak dari kungkungan banyak persoalan (persoalan ekonomi, pendidikan, politik, pemerintahan, dll) yang sering merampas kegembiraan kaum Muslim dalam menyambut sekaligus mengisi bulan Ramadhan.

Di bidang ekonomi, saat ini masyarakat dibebani kenaikan harga kebutuhan pokok, khususnya beras. Selain karena permintaan yang meningkat menjelang Ramadhan, serangan hama, buruknya tata niaga dan insfrastuktur distribusi dan aksi spekulan; kenaikan tersebut utamanya disebabkan oleh kegagalan kebijakan Pemerintah di bidang pertanian. Dengan kebijakan Pemerintah saat ini, petani menanggung lebih dari 71% biaya produksi (Kompas, 26/7/2011). Dengan biaya produksi amat tinggi, wajar jika harga jual beras di pasaran pun sangat tinggi. Ujung-ujungnya, yang susah adalah rakyat secara umum.

Di sisi lain, wacana kenaikan BBM terus digulirkan. Boleh jadi, setelah Lebaran, kenaikan BBM sangat mungkin direalisaikan mengingat Pemerintah memang telah menjadikan pengurangan subsidi (khususnya BBM dan Listrik) sebagai bagian dari kebijakan ekonominya yang pro pasar (liberal). Wapres Boediono mengatakan, “Sedang digarap Menko Perekonomian rencana tiga tahun ke depan, akan ada pengurangan subsidi BBM dan listrik secara bertahap.” (Republika, 26/7/2011).

Di bidang pendidikan, persoalannya tak kalah menyakitkan. Di jenjang pendidikan tinggi, perguruan tinggi rata-rata memasang ‘tarif’ biaya masuk jutaan hingga ratusan juta rupiah. Inilah negeri dimana selain orang kaya “dilarang” bersekolah tinggi. Di tingkat pendidikan dasar dan menengah kondisinya tak jauh berbeda. Meski ada uang BOS, banyak orangtua siswa yang tidak bisa membelikan untuk anaknya yang duduk di SD/SMP buku, seragam sekolah, iuran bulanan, apalagi uang pangkal. Tidak aneh jika tahun ini saja 4,7 juta siswa SD dan SMP yang tergolong miskin terancam putus sekolah (lihat, Republika, 26/7/2011).

Di bidang politik, korupsi tetap menjadi isu dominan. Terakhir adalah kasus Nazaruddin yang notabene petinggi partai berkuasa, Partai Demokrat. Kasus Nazaruddin hanyalah puncak dari tumpukan kasus korupsi yang melibatkan para pejabat dan wakil rakyat di negeri ini. Ketua KPK Busyro Muqodas mengatakan bahwa saat ini ada 158 pejabat (150 pejabat daerah dan 8 gubernur) yang tersangkut berbagai masalah, dan kini menunggu izin dari Presiden untuk diperiksa KPK (Repulika.co.id, 6/5). Fungsional Humas KPK Irsyad Prakarsa juga menyatakan bahwa selama 2011 ini saja KPK berhasil menjerat 20 kepala daerah baik gubernur, bupati atau walikota yang terlibat korupsi (metrotvnews.com, 16/7).

Di bidang pemerintahan, alokasi APBN dari dulu tidak berubah. Yaitu 60% untuk biaya rutin seperti gaji pegawai, pejabat negara, pejabat pemerintah, perjalanan, ATK, perkantoran, dsb; 20% untuk nyicil hutang dan bunganya; dan 20 % untuk pembangunan. APBD pun tak berbeda. APBD 2011 rata-rata paling besar untuk gaji pegawai. Sebanyak 124 dari 526 kabupaten/kota anggaran belanja pegawai di atas 60% sementara belanja modalnya hanya 1-15 %. (lihat, Republika, 5/7).

Islam atau Sekularisme?

Semua itu hanyalah secuil masalah yang membelit bangsa ini. Sudah berkali-kali ditegaskan, bahwa pangkal dari semua persoalan yang membelit bangsa ini tidak lain adalah sekularisme, yakni pengabaian agama (Islam) dalam mengatur kehidupan masyarakat. Pemerintah keukeuh menjadikan sekularisme sebagai asas untuk mengelola negeri ini. Padahal sekularismelah yang melahirkan sistem Kapitalisme-liberal yang diterapkan oleh negara saat ini, yang justru menjadi biang segala persoalan yang membelit bangsa ini. Sebaliknya, hingga saat ini, Pemerintah tetap enggan menerapkan syariah Islam secara kaffah untuk mengelola negeri ini. Maka dari itu, wajarlah jika negeri ini tidak pernah lepas dari kungkungan kesempitan hidup dalam berbagai aspeknya, karena akar persoalannya-yakni sekularisme-tetap dipelihara dengan baik. Mahabenar Allah SWT yang berfirman:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾

Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), bagi dia kehidupan yang sempit, dan dia akan dibangkitkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).

Sejatinya sekularisme itu sudah sejak lama seharusnya dicampakkan. Sebaliknya, sudah sejak lama pula seharusnya diterapkan hukum-hukum syariah yang pasti akan mendatangkan keberkahan bagi bangsa ini. Apalagi penerapan hukum-hukum Allah SWT merupakan bukti nyata ketakwaan. Itu jika umat terutama penguasa negeri ini percaya dan yakin dengan firman Allah SWT:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾

Jika saja penduduk negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan bagi mereka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Karena itu, Kami menyiksa mereka akibat perilaku yang mereka lakukan itu. (TQS al-A’raf [7]: 96).

Puasa dan Takwa

Ibadah puasa Ramadhan ini pada akhirnya memang diharapkan dapat mewujudkan ketakwaaan pada diri setiap Muslim:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).

Menurut al-Jazairi, frasa “agar kalian bertakwa” bermakna: agar dengan shaum itu Allah SWT mempersiapkan kalian untuk bisa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya (Al-Jazairi, I/80).

Jika ‘buah’ dari puasa adalah takwa, tentu idealnya kaum Muslim menjadi orang-orang yang taat kepada Allah SWT tidak hanya pada bulan Ramadhan saja; juga tidak hanya dalam tataran ritual dan individual semata. Ketakwaan kaum Muslim sejatinya terlihat juga di luar bulan Ramadhan sepanjang tahun, juga dalam seluruh aspek kehidupan mereka.

Sayang, faktanya yang terjadi malah sebaliknya. Setelah Ramadhan, sekularisme (pengabaian agama [syariah Islam] dari kehidupan) tetap mendominasi kehidupan kaum Muslim. Setelah Ramadhan, tak ada dorongan dari kebanyakan kaum Muslim, khususnya para penguasanya, untuk bersegera menegakkan hukum-hukum Allah SWT secara formal dalam segala aspek kehidupan melalui institusi negara. Bahkan di antara mereka ada yang tetap dalam keyakinannya, bahwa hukum-hukum Islam tidak perlu dilembagakan dalam negara, yang penting subtansinya. Anehnya, pemahaman seperti ini juga menjadi keyakinan sebagian tokoh-tokoh umat Islam. Keyakinan semacam ini hanya menunjukkan satu hal: mereka seolah ridha dengan hukum-hukum sekular yang ada (yang nyata-nyata kufur) dan seperti keberatan jika hukum-hukum Islam diterapkan secara total oleh negara dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Padahal Allah SWT tegas menyatakan bahwa siapapun yang berhukum dengan selain hukum Allah SWT bisa bertatus kafir, zalim atau fasik (Lihat: QS al-Maidah [5]: 44, 45, 47).

Karena itu, agar kita tidak termasuk golongan orang-orang kafir, zalim atau fasik maka tentu kita harus segera menegakkan semua hukum-hukum Allah SWT melalui institusi negara. Sebab, hanya melalui institusi negaralah hukum-hukum Islam dalam seluruh aspek-ekonomi, politik, pemerintahan, pendidikan, peradilan, keamanan, dll-dapat benar-benar ditegakkan.

Karena itu pula, hendaknya seluruh kaum Muslim, khususnya di negeri ini, menjadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum untuk segera mengubur sekularisme, kemudian menggantinya dengan menerapkan syariah Islam secara total dalam seluruh aspek kehidupan melalui institusi negara, yakni Khilafah ar-Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah. Itulah wujud ketakwaan hakiki. Itulah yang menunjukkan bahwa kita benar-benar sukses menjalani puasa sepanjang bulan Ramadhan. Itu pula yang menunjukkan bahwa kita adalah Muslim yang cerdas!

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.

[Source : hizbut-tahrir]

28 July 2011

APG Tuding Pilot Dipaksa Terbang, Garuda Membantah

Sejumlah pilot Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang mogok menuding ada pilot yang dipaksa untuk menerbangkan pesawat. Pilot dikondisikan untuk terbang meski pesawat tidak tersedia.

"Yang bersangkutan sudah menolak untuk terbang. Tapi dikondisikan untuk tetap terbang. Padahal pilot enggak boleh menerbangkan pesawat dalam kondisi tertekan,” ujar anggota Badan Pengurus Harian APG, Jose Rizal, di Pilot House, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (28/7/2011).

Pilot yang dimaksud Rizal adalah Kapten Otter. Ia menerbangkan pesawat dari Jakarta menuju Medan pagi ini. Namun ia tak ingat jam penerbangannya.

"Hal seperti itu sudah mentally disturbance, tidak memenuhi kata 'safe'," katanya.

Selain Kapten Otter, lanjut Rizal, adalagi Kapten Meicarius. Ia juga dipaksa untuk menerbangkan pesawat dan sempat masuk ke dalam kokpit. Rizal menyebut Meicarius tak jadi terbang, tapi hingga sekarang tak bisa keluar dari gate.

Meicarius, kata Rizal, adalah pilot Garuda dengan tujuan Jakarta-Surabaya. "Meicarius enggak bisa ke sini (Pilot House)," ucapnya.

Namun semua tudingan APG itu dibantah pengelola Garuda. Tidak ada pemaksaan bagi pilot untuk menerbangkan pesawat. "Sama sekali tidak ada paksaan. Alhamdulillah seluruh penerbangan lancar, karena kami melakukan langkah antisipasi," kata juru bicara Garuda, Pujobroto, saat dihubungi detikcom.

Dia menjelaskan, langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan mengerahkan semua pilot termasuk instruktur, agar Garuda bisa melakukan pelayanan maksimal.

"Justru kendaraan kru dihalang-halangi, yang sudah berangkat diminta tidak berangkat. Kami meminta agar tidak melakukan hal yang kontraproduktif untuk pelayanan kepada konsumen," imbaunya.

[Source : detik.com]

Alex Trebek Chases Down Burglar At San Francisco Marriott Marquis

Alex Trebek

Early Wednesday morning at the San Francisco Marriott Marquis, the Jeopardy! host chased down a burglar on foot and assisted in her arrest, injuring himself in the process, according to the Bay Citizen.

Trebek was visiting San Francisco to host the National Geographic World Championship at Google headquarters when the robbery occurred, which we imagine boosted the competition's ratings by about 6,000 percent.

At approximately 2:30am, 56-year-old Lucinda Moyers broke into Trebek’s hotel room and stole cash and a bracelet his mother had given him, stashing it near the ice machine. The 71-year-old star then pursued her on foot, snapping his Achilles tendon in the process, according to ABC7. (Surely while shouting, “don’t mess with Trebek!")

Eight hours later, Trebek described the scene to the audience at the National Geographic show. According to Patch's live blog from the event, Trebek explained that he incurred his injury “at 2:30am, while chasing a burglar down the hallway of my San Francisco hotel until my Achilles tendon ruptured and then I fell on carpet, bruising the other leg in the process. Surgery is on Friday.”

Moyers was not a guest at the hotel, and police are investigating how she gained access into his room.

Just another day in the life of Trebek.

[Source : huffingtonpost.com]

27 July 2011

Bekerjalah dengan Cinta

Wanita paruh baya itu berperawakan pendek dan sedikit gemuk. Beberapa helai uban turut menghiasi mahkota kepalanya yang diikat dengan penjepit rambut. Namun raut wajah bulat telur itu seakan tak pernah sekalipun terlihat cemberut. Ia selalu tampak riang, sehingga menyembunyikan parasnya yang jelas telah digurati keriput.

Wanita itu memang tidak terlalu renta, tetapi kekuatan dan kegesitan di masa mudanya niscaya telah direnggut usia. Karenanya, percayakah bahkan dari dirinya pun akan ada sebuah pelajaran tentang makna cinta?

Selalu…

Sabtu adalah hari yang ditunggu. Hari di mana nafas bisa dihela dengan panjang, dan sejenak mengistirahatkan raga dari rentetan kesibukan yang melelahkan. Saatnya pula untuk menikmati kebersamaan dengan seisi anggota keluarga. Sehingga, berbelanja di sebuah supermarket dekat rumah pun menjadi hiburan yang tak kalah meluahkan kebahagiaan.

Namun sepertinya tidak bagi wanita itu. Bagaikan tak mengenal hari libur, nyaris setiap waktu sosoknya selalu kutemui di sekitar kokusai kouryuu kaikan serta kampus.

Layaknya hari kerja, dikemasnya sampah-sampah yang berserakan serta dipisahkan antara yang terbakar dan tidak. Lantas ditaruhnya pada plastik yang berbeda warna. Sebentar kemudian diambilnya kain untuk mengelap kursi dan meja. Tak lupa, dengan vacuum cleaner dibersihkannya juga permukaan lantai. Setelah selesai ia segera beranjak ke toilet, lalu dengan mengenakan sarung tangan plastik dibersihkannya bekas kotoran manusia tersebut tanpa raut muka jijik.

Ia seperti tak peduli rasa lelah atau letih, walaupun terlihat pakaian seragam cleaning service biru mudanya telah basah bersimbah keringat. Tak juga kepenatan menyurutkan keramahannya untuk bertegur sapa dengan siapa saja saat bertemu muka.

Wanita itu entah siapa namanya. Hanya dengan panggilan obachan ia biasa disapa. Saat bersua denganku, juga selalu disempatkannya bertanya kabar. Bahkan ia pernah bercerita panjang lebar tentang anak-anak serta cucunya karena sering melihatku berjalan-jalan dengan keluarga. Beberapa kali pula saat usai kerja kulihat ia sedang berbelanja, masih lengkap dengan seragam biru mudanya. Lantas ditaruh barang-barang tersebut dikeranjang, dan perlahan dikayuhnya pedal sepeda tua untuk beranjak pulang.

Entahlah, rasanya tak ada perasaan iri dihatinya saat di hari libur ia ternyata harus bekerja, sementara aku justru berleha-leha. Ia bahkan tetap saja semangat bekerja dengan penuh suka cita. Begitu pula dengan obachan dan ojichan lain yang pernah kutemui, mereka selalu asyik menikmati pekerjaannya. Mencabut rumput liar di pekarangan kampus ketika musim panas, menyapu jalanan dari daun yang berserakan pada musim gugur, bahkan dengan bersusah payah turut menyerok tumpukan bongkahan salju di musim dingin.

Terlihat betapa bergairahnya mereka ketika memang waktunya harus bekerja. Gairah dalam bentuk kesungguhan dalam menekuni apapun jenis pekerjaan, yang mungkin tak dipandang orang walau dengan sebelah mata. Karenanya, tak terdengar ngalor-ngidul obrolan hingga jam istirahat tiba untuk sejenak melepaskan lapar dan dahaga. Berselang satu jam kemudian, mereka akan kembali sibuk menekuni pekerjaannya. Senantiasa egitu, dari waktu ke waktu.

Rutinitas mereka mungkin tidaklah istimewa. Bekerja demi memperoleh sedikit nafkah atau sekedar menghabiskan waktu luang, tentu lebih baik dari bermalas-malasan di rumah. Terlebih-lebih itu adalah pekerjaan kasar, bukan kerja kantoran yang menyenangkan dengan penyejuk atau pemanas ruangan.

Lalu mengapa mereka selalu saja bekerja seolah tak pupus oleh lelah? Bahkan bekerja bagaikan sebuah energi yang tak kunjung padam, mengalir dalam pembuluh darah serta menggerakkan jiwa dan raganya.

Sekejap akupun tepekur, kemudian mahsyuk merenung…

Dan kulihat ada gairah membara yang berpendar dari balik kerut-merut kelopak mata tua itu. Seolah sinar matanya menyiratkan pesan agar bekerjalah dengan cinta. Karena bila engkau tiada sanggup, maka tinggalkanlah. Kemudian ambil tempat di depan gapura candi untuk meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan suka cita. (Kahlil Gibran). Wallahu a’lamu bish-shawaab.

[Source : resensi.net]

26 July 2011

Bedanya Menara Eiffel dengan Monas

ANGIN dingin musim semi bulan lalu tidak menghalangi ratusan orang antre dan bayar tiket sekitar Rp 150.000 hanya untuk naik lift ke platform kedua Menara Eiffel di Paris, lalu menikmati pemandangan bagus sekeliling ibu kota Perancis, tentu sambil potret-potret. Setelah injak bumi lagi di bawah, biasanya orang-orang pun tersenyum dan berbisik-bisik dalam hatinya, “Untung sudah ke Eiffel, jadi sudah sah ke Paris!”

PADAHAL, sebelumnya, beberapa peserta dari serombongan turis Indonesia dari Astra CMG bawaan Berlian Wisata Jakarta sempat melontarkan gurauan, antara lain, “Olala, untung lift Menara Eiffel kagak macet, kayak lift di Monas Jakarta.”

Soal lift macet kemudian menjadi pembicaraan juga. Eddy Efendy, pemimpin rombongan itu, menganggap pengelola menara setinggi 300 meter atau 320,75 meter termasuk antena itu cukup telaten merawat menara konstruksi besi baja seberat 7.000 ton yang diresmikan sejak 31 Maret 1889.

“Pertengahan tahun 1990-an Eiffel pernah ditutup beberapa hari karena pemogokan karyawannya. Sekarang ini turis hanya antre dan masuk dari kaki barat. Pintu masuk timur ditutup,” kata Eddy yang menyebut angka sekitar 10 juta turis per tahun pernah ke Eiffel.

Menara Eiffel, yang memakai nama Gustave Eiffel (1832-1923) itu, dirancang di saat negara-negara adikuasa di abad ke-19 itu lagi gandrung berlomba bikin pameran kemajuan industrinya. Perancis pun ingin merayakan 100 tahun Revolusi Perancis pada 1889, sekalian meneruskan gagasan pembangunan menara 1.000 kaki atau kira-kira 304,8 meter dari Richard Trevithick tahun 1832.

Dari sayembara untuk mencari lambang pameran itu, terpilih rancangan Gustave Eiffel yang memilih konstruksi dengan bahan besi cor, bukan bangunan baja yang menurutnya terlalu ringan, juga tidak mampu menahan terpaan angin.

Bangunan megah itu pun jadi, malah bertahan sebagai menara besi tertinggi di Eropa sampai tahun 1930. Meski hanya dibangun selama 18 bulan, konstruksi yang terdiri dari 10.000-an potong besi cor sambungan yang dikerjakan 230 pekerja itu hanya minta korban satu jiwa. Sedangkan pembantu Eiffel ada 50 insinyur ikut merancang sekitar 5.300 gambar bagian menara, untuk membuat sekitar 18.000 potong besi cor penopang yang banyak berbeda-beda bentuknya.

Seluruh bagian menara yang hanya berayun sekitar 10 sentimeter, meski diterpa angin 250 kilometer per jam itu, dibangun dengan dirakit atau prefab. Bagian besi yang paling berat sekitar 3.000 kilogram itu sebagian menyetel besi di daratan sebagian lagi dibor di tempatnya, agar cocok satu sama lain. Makanya tidaklah ajaib kalau seluruh lubang bor untuk mur baut itu sampai tujuh juta lubang!

MONAS atau Monumen Nasional amatlah membanggakan. Selain dipakai sebagai lambang Pemprov DKI Jakarta, monumen tegakan pualam 132 meter termasuk pucuk emasnya yang berbentuk lidah api itu konon berbahan emas seberat 35 kilogram. Tugu, yang katanya terinspirasi paduan lingga-yoni sebagai lambang kesuburan, serta merta menjadi lambang DKI Jakarta yang “kagak liat Monas, belon liat Jakarta”.

Monumen rancangan Ir F Silaban yang resmi dibangun 17 Agustus 1961, di masa puncak kemegahan pemerintahan Presiden Soekarno, baru terbuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Mulai saat itu Monas menjadi bahan gosip pariwisata, serta sasaran kunjungan segala macam orang gede dan kecil. Taman sekitaran Monas pun mendapat sentuhan biar asri, serta dibuatkan juga “air mancur joget”. Pokoknya Monas menjadi ikon khas Jakarta.

Soal perawatan dan pengelolaannya tentu saja ada lapisan instansi pengurusnya. Sebab, Monas yang tegak sendirian di sumbu tengahnya lapangan terbuka besar sejak zaman Pak Harto, Pak BJ Habibie, Gus Dur, Mbak Mega, sampai mungkin zamannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini tetap menjadi lambang kebanggaan bangsa.

Yang pasti Monas yang persis di “pekarangan” depannya Balaikota, sejak zaman Bang Ali seakan-akan sudah menjadi simbol DKI Jakarta. Bahkan Gubernur Sutiyoso, yang memegang kendali DKI Jakarta semasa “lima Presiden RI” nyaris setiap malam upacara peringatan Ultah DKI Jakarta, boleh dikata memakai pelataran Monas sebagai arena upacaranya.

Sayang seribu kali sayang, Bang Yos yang sayang Monas itu rupanya tidak diimbangi kinerja bawahannya. Sebab Monas pernah bikin kaget, bikin malu, dan bikin syok. Misalnya pada 23 Maret 2004 lalu suplai listrik PLN tiba-tiba angot dan mati.

Alhasil, lift pun macet-cet. Puluhan anak-anak sekolah terjebak di pucuk Monas. Mereka yang panik dan ketakutan itu harus dievakuasi turun dengan bantuan petugas dan polisi, melewati lorong tangga darurat di ruang gelap. Wuuih, skandal itu pasti bikin malu. Eh belum sempat diberesin seberes-beresnya, pada hari Minggu 2 Mei 2004 lift Monas macet-cet-cet lagi.

Ratusan orang terbengong-bengong dan ngeper karena harus turun tangga karena lift yang cuma mampu angkut naik turun 12 orang dewasa itu macet tulen.

Usut punya usut, ternyata lift merek Hitachi itu eks China, bukan Hitachi made in Japan. Padahal, lift impor seharga Rp 1,7 miliar itu baru dipasang pada 1 Januari 2004 dan sudah macet meskipun masih dalam waktu garansinya.

Juga belakangan diketahui bahwa urusan Monas itu amatlah reseh juga ribet. Sebab instansi yang terkait cukup banyak kait-kaitannya. Misalnya soal penerangan ditangani Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota, juga Dinas Perhubungan pun ikut main dalam urusan perambuan. Tramtib pun dari Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, belum lagi ada Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI.

Sedangkan anggaran pengelolaannya sekitar Rp 15 miliar setahun. Entah gimana kisahnya cara pembagian duit dinas itu, pasti bakalan seru karena tiap grup pekerja itu mau bagiannya masing-masing. Sementara soal perawatan, ya jangan bahas kiri atau kanan deh, buktinya saja PLN pun sampe-sampe nyetopin aliran setrum ke Monas, hingga lift macet dan mati lampu.

SAMBIL melihat gairah turis yang mejeng-mejeng dan rebutan bikin foto di sekitaran Menara Eiffel Paris, pikiran pun melayang membayangkan kalau kejadian mirip-mirip macam itu terjadi juga di sekitaran Tugu Monumen Nasional di Jakarta. Meski Monas kalah jauh tingginya, juga kalah tua dan seru umur dan kisah sejarah pendiriannya, Monas masih bisa dibanggakan kok.

Sebab Jakarta yang suka dibilang seram kejam dan muram seharusnya diimbangi dengan pengelolaan dan perawatan Monas dan taman sekitarannya. Sebab ruang terbuka hijau yang rada besar terletak di kawasan istimewa strategisnya itu, mungkin salah satu dari sedikit areal kebanggaan DKI Jakarta. Juga Monas yang mirip tegakan tugu obelis marmer plus obor emas murninya, ya okelah daripada kagak ada monumen kebanggaan lainnya lagi.

Tapi sayang dua kali sayang, Monas yang setiap tahun segala ongkosnya dibayarin Pemprov DKI sampai belasan miliar rupiah kok hampir kagak berasa sentuhan perawatannya. Selain kotor dan kusam, juga lift-nya yang buatan China sudah terbukti pernah macet dan bikin serem. Juga pada bulan lalu diributkan karena kontrak kerja Pemprov DKI dengan perusahaan pemborong sistem pencahayaan Monas katanya belum oke-oke.

Sedangkan rencananya dalam menyemarakkan HUT Ke-478 DKI Jakarta bulan Juni ini sekujur tubuh Monas bakalan dimandikan cahaya warna-warni lagi, ditambah sorotan gambar juga tayangan foto gubernur-gubernur yang pernah megang Jakarta. Ditambah sinar laser serta mandi sorotan cahaya lampunya, pokoknya Monas pada HUT-nya mendatang bakal seronok menor.

Jadi kalau orang Paris bangga dengan Menara Eiffel, orang Jakarta juga bangga dengan Monas-nya. Meski pejabat kota ini kurang becus dan bagus merawatnya, ya terima saja, karena cuma segitu kok bisanya. Makanya jangan bandingin Eiffel dengan Monas ya. Kalau Eiffel olala, Monas mah tralala.

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month