Share Info

25 May 2011

Waktumu Sudah Habis Tuan

Lelaki itu direktur sebuah perusahaan periklanan yang besar, sedangkan saya hanyalah seorang konsultan manajemen yang masih sangat muda.

Saya direkomendasikan kepadanya oleh salah seorang karyawannya yang pernah melihat hasil karya saya dan si karyawan itu berpendapat bahwa saya memiliki sesuatu yang patut ditawarkan.

Saya sungguh gelisah. Pada tahapan karier saya waktu itu, tidaklah terlalu sering ada peluang bagi saya untuk berbicara dengan direktur sebuah perusahaan.

Janji pertemuannya jam 10.00 pagi, selama satu jam. Saya tiba agak awal. Tepat ajm 10.00, saya didorong masuk ke sebuah ruangan ebsar yang udaranya segar. Perabotannya berwarna kuning terang. Dia mengenakan kemeja yang lengannya digulung ke atas. Wajahnya tampak garang.

"Waktumu hanya 20 menit," katanya dengan ketus.
Saya duduk dan tak mengucapkan sepatah kata pun.
"Saya bilang, kamu hanya punya waktu 20 menit."
Lagi-lagi saya tak bisa bicara apa-apa.
"Waktumu terus berjalan. Kenapa kamu tidak berbicara apa-apa?"
"Itu kan waktu saya," jawab saya. "Saya bisa melakukan apa saja semau saya selama 20 menit itu."

Dia tertawa tergelak-gelak.

Kemudian, kami bicara selama satu setengah jam. Saya mendapatkan pekerjaan itu.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month