Share Info

10 May 2011

Tes DNA Pastikan Kematian Osama



Pemimpin kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden, dilaporkan tewas tertembak di kepala dalam sebuah operasi militer yang dilakukan pasukan khusus Amerika Serikat. Pemerintah AS dikabarkan melakukan beberapa tes untuk memastikan identitas Osama.

Badan Pusat Intelijen AS (CIA) dilaporkan sudah melakukan teknik pengenalan wajah menggunakan analisis foto dan mendapat konfirmasi korban tersebut adalah Osama.

Hasil tes deoxyribo nucleic acid (DNA) juga memastikan korban tersebut adalah pria yang selama ini menjadi buronan nomor satu AS.

Walaupun belum ada penjelasan detail bagaimana tes yang dilakukan terhadap Osama, Dr Frederick Bieber, pakar genetika dari Brigham and Women Hospital Boston AS, menyebutkan, analisis DNA merupakan prosedur yang lazim dilakukan untuk membuktikan korban meninggal yang terhambat oleh sulitnya pengambilan sampel sel tubuh akibat jenazah yang telah hancur.

Tes DNA sering dilakukan dalam kasus peledakan bom, kasus kriminal, mencari identitas orangtua biologis, atau memastikan korban kecelakaan dan bencana alam.

Bieber menjelaskan, identifikasi DNA dilakukan dengan membandingkan potongan tubuh dengan contoh sumber DNA milik korban. Berbagai macam sumber DNA dapat diperoleh dari tetes darah, cairan sperma, tulang, rambut, kotoran manusia, atau bekas peralatan pribadi, seperti sisir atau sikat gigi.

Apabila contoh sumber DNA itu tidak bisa didapatkan, identifikasi dapat dilakukan dari sampel DNA anggota keluarganya. Hal itu pula yang dilakukan pada kasus Osama ini.

Penanda genetik

Ketika sampel dari sumber diperoleh, para analis kemudian melakukan isolasi sebagian DNA dari setiap sampel, untuk kemudian diperbanyak. Proses berikutnya adalah memproses sampel-sampel tersebut ke dalam suatu alat yang berfungsi menganalisis penanda genetik–kode/sinyal yang diturunkan pada anggota keluarga. Bisanya, kata Bieber, tes DNA ini menguji sekitar 15 penanda genetik.

Dengan cara melihat kesamaan dan perbedaan setiap sampel, analis dapat mengalkulasi bagaimana kemungkinannya dua atau beberapa orang tersebut saling berkaitan. Para analis juga memperhitungkan seberapa sering atau jarang penanda genetik tersebut muncul dalam populasi secara umum.

”Jika Anda menurunkan allele (salah satu jenis gen) yang jarang, besar kemungkinannya Anda akan saling berkaitan,” papar Bieber.

AS mengklaim, sejak serangan 9/11 mereka sudah mengumpulkan contoh DNA dari beberapa anggota keluarga Osama.

Menurut ABC News, salah satu sampel yang dipakai untuk identifikasi adalah milik saudari perempuan Osama yang meninggal karena kanker otak sekitar setahun lalu di Massachusetts General Hospital. Setelah kematian itu, Pemerintah AS dilaporkan mengambil contoh jaringan otak untuk melakukan tes genetik.

Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap pria yang tertembak di Abbottabad, Pakistan, dilaporkan memiliki kepastian 99,9 persen dengan Osama bin Laden. Kepastian-kepastian tersebut membuat Presiden AS Barack Obama berani mengumumkan kepada publik perhal tewasnya pemimpin kelompok teroris paling dicari itu pada Minggu (1/5/2011).

[Source : kompas.com]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month