Share Info

17 May 2011

Mengatur Emosi saat Bekerja

Sangat alamiah jika Anda tiba-tiba merasa marah pada saat tertentu tapi tanpa alasan tertentu. Sekalipun jarang terjadi dan Anda merasa tidak memiliki daya untuk melawannya, perasaan ini dapat menyumbang masalah baru bagi pekerjaan Anda. Perasaan ini tidak hanya merugikan bagi kesehatan Anda, tetapi juga akan berdampak buruk pada performa di pekerjaan Anda.

Emosi negatif dapat bertahan sepanjang hari
Ketika Anda kecewa karena satu alasan, dan akan terus merasa emosi sekalipun alasan tersebut sudah selesai. Jika Anda merasa seperti selalu marah dan kesal dalam setiap aktivitas Anda, kasar terhadap siapapun di sekitar Anda, berarti Anda harus istirahat sejenak. Karena apa yang Anda lakukan tersebut akan berdampak buruk pada kinerja Anda seharian.

Emosi merupakan racun berkabel di otak Anda
Marah, badmood, kesal, jengkel yang tak beralasan ini biasanya diproduksi oleh naluri bawah sadar yang terpasang di otak. Emosi beracun seperti ketakutan, sedih, iri, dan marah, kadang menjadikan seseorang begitu bergairah, namun tak jarang pula merusak hidupnya.

Emosi seperti ini ada karena pengalaman masa kecil yang ‘tertimbun’ dan mempengaruhi situasi jiwa seseorang pada masa kini. Jaringan syaraf yang terkait dengan emosi-emosi ini tidak hanya menyebabkan seseorang kehilangan saat-saat berharganya dan frustasi pada pekerjaannya, tetapi juga bisa sangat merusak kesehatan psikis seseorang dalam jangka waktu yang panjang yang berdampak pada kejiwaan dan emosinya.

Kini saatnya Anda membuat kembali pola pikir yang baru. Setiap situasi pasti mengingatkan Anda pada ketakutan dan pengalaman bahaya dari masa lalu. Perasaan seperti ini kian menguat, dan tentunya akan menguatkan syaraf-syaraf ketakutan seseorang. Jaringan syaraf ini juga akan menguatkan emosi, berlanjut pada kepercayaan seseorang yang justru akan menguatkan luka-luka lamanya.

Selain itu, perasaan ini juga menyebabkan kebiasaan yang tidak sehat dan penghancuran diri sendiri yang turut menyumbangkan penguatan pada rasa trauma masa lalu. Misalnya, jika ada seseorang yang mengalami kesulitan dalam menjajaki karir atau mencari pekerjaan karena dia merasa dirinya sangat tidak berharga. Jaringan syaraf yang terkait dengannya akan beraksi dengan persepsi tersebut, karena begitulah cerita yang tertanam di mindsetnya.

Anda perlu introspeksi diri ketika Anda mendapati diri Anda sering dikuasai oleh emosi-emosi negatif yang tiba-tiba menyerang. Emosi ‘labil’ ini tak hanya merusak kesehatan psikis Anda, tetapi juga tentunya akan merusak performa pada pekerjaan Anda.

1. Reset mindset
Izinkan diri Anda untuk melihat dunia dalam sudut pandang lain. Fokuskan diri Anda pada sudut pandang tertentu, dan ubahlah pikiran Anda untuk menghasilkan perbaikan positif di hidu Anda. Tentukan target dan tujuan yang berorientasi pada hal-hal di luar masa lalu Anda. Ketika Anda mengarahkan perhatian Anda pada sesuatu yang benar-benar baru. Dengan demikian, syaraf di otak Anda yang terkait pada emosi-emosi tadi akan melemah dan tak bekerja.

2. Berimajinasi
It works! Cari tau dan bayangkan jika Anda sedang melakukan sesuatu yang mengasyikan, dan rasakan bagaimana perasaannya. Dengan demikian, di otak Anda akan otomatis membentuk sebuah jaringan syaraf yang terkoneksi dengan informasi pada aktivitas tersebut. Artinya Anda sendiri seperti sudah mempelajari aktivitas tersebut sebelum mempraktekannya, dan informasi tersebut terekam di benak Anda. Fokuskan perhatian pada emosi positif untuk menghasilkan jaringan syaraf di otak terkait kesejahteraan, kebahagiaan, kepercayaan dan kasih sayang. Hal ini akan membuat hari-hari Anda semakin tenteram serta meningkatkan kualitas hidup Anda.

3. Menenangkan pikiran
Belajarlah untuk bermeditasi. Luangkan waktu sepuluh menit dari waktu kerja untuk menenangkan pikiran Anda. Penelitian menunjukan bahwa meditasi tidak hanya memperbaiki struktur otak, tetapi juga membantu Anda menghasilkan emosi dalam sikap yang baik.

Latihan tersebut mampu mengatasi emosi-emosi negatif yang mengganggu situasi pekerjaan Anda. Karena penting untuk tau bahwa kesehatan otak tidak seperti apa yang Anda pikirkan, tetapi juga sangat berpengaruh pada gaya hidup Anda, dan apa yang Anda lakukan.

[Source : perempuan.com]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month