Share Info

29 March 2011

Kegagalan Cinta Picu Depresi

Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi. Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa pengobatan, padahal anggapan tersebut tidak benar. Depresi memiliki beberapa gejala seperti perasaan sedih, kehilangan semangat, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin, gangguan pola tidur, kehilangan minat terhadap sesuatu serta malas beraktivitas. Yang lebih mengerikan lagi, depresi juga merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri yang mungkin sering Anda dengar.

Salah satu yang dapat memicu depresi adalah berada dalam suatu kehidupan cinta yang tidak jelas, seperti terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan selama lebih dari 30 tahun terhadap sejumlah orang yang mengalami depresi berat tersebut ternyata diakibatkan karena kekurangpuasan mereka terhadap kehidupan percintaannya. Selain itu orang-orang yang memiliki masalah serius dengan pasangannya cenderung mengalami gejala depresi yang parah.

Lain lagi dari dalam negeri. Sebuah berita mengejutkan datang dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang di kota Malang, Jawa Timur. Dari data pasien yang menghuni RSJ tersebut, mayoritas pasien yang berumur di atas 20 tahun ternyata mengalami depresi yang diakibatkan oleh masalah percintaan.

Maka dari itu, jangan meremehkan gejala depresi karena hal tersebut merupakan penyakit serius yang dapat mempengaruhi jiwa sekaligus tubuh Anda. Bila Anda mengalami masalah dalam percintaan, ambillah hikmah positifnya daripada harus terus menangis meratapi kegagalan cinta Anda. Depresi juga dapat dikelola dengan baik apabila Anda tahu tanda-tandanya, sehingga terhindar dari keterpurukan lebih jauh.

Selain itu, peran lingkungan serta keluarga juga dapat turut mempengaruhi kesembuhan akibat depresi tersebut. Cobalah untuk berbagi dengan orang-orang terdekat Anda dan tanyakan cara menangani masalah yang Anda alami. Sediakan juga sedikit waktu setiap hari untuk melakukan relaksasi agar mengalihkan ketegangan dan kecemasan yang dialami. Bila Anda memiliki anggota keluarga atau teman yang mengalami depresi, ingatkan bahwa Anda peduli padanya untuk mengurangi dampak depresi seperti perasaan terasingkan (terisolasi). Dengan demikian, penderita depresi akan memiliki motivasi untuk segera kembali pulih.

[Source : melindacare]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month