Share Info

4 January 2011

Selalu Minta Maaf, tapi Jangan Mau Memaafkan


Mau tidak mau, suka tidak suka, kita tidak bisa lepas dari kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Dan dalam melakukan interaksi ada saja hal yang membuat kita sakit hati, tidak senang, tidak nyaman atau sejenisnya. Dan yang parah, sepertinya malah kita yang sering membuat orang lain tidak nyaman. Minta maaf? boleh, dan itu memang perlu. Kalo harus memaafkan… nggak usah la yau

Minta maaf, sepertinya memang penting
Salah satu qodar yang pasti kita alami adalah qodar salah. Saat qodar salah didatangkan ke kita sebenarnya ada panggilan kemuliaan yang tersirat disana, yaitu panggilan bertaubat. Allah maha halus, sehalus apapun, sekecil apapun kesalahan kita, allah pasti akan tau, dan allah akan meminta pertanggung jawaban dari kita.

Tapi juga jangan lupa bahwa ampunan allah teramat besar. Meski sosa kita memenuhi langit dan buminpun, yakinlah ampunan allah lebih besar lagi. Andaikan ada seorang anak yang mempunya kesalahan, dan minta maaf ke orang tuanya, niscaya orang tua ini akan mudah memaafkan kesalahan anak tersebut karena kasih sayangnya. Padahal kasih sayang allah kepada hambanya, jauuhhhh lebih besar daripada kasih sayang orang tua manapun kepada anaknya.

Namanya minta maaf, minta ampun, bertaubat adalah memenuhi panggilan allah setelah qodar salah didatang ke kita. Bukan untuk mendapatkan kembali kepercayaan orang yang pernah kita sakiti. Minta maaf pada orang yang pernah kita salahi, kita lakukan saja. Karena memang hal itu yang dituntunkan. Tapi harus siap ya kalo orang itu memaki maki kita, namanya juga merasa bersalah. Jangan malah ganti kita yang sakit hati.
*** Berusaha sekuat tenaga untuk minta maaf dengan ikhlas

Usahakan untuk tidak memaafkan
Lho.. kenapa? Yang perlu kita tanamkan adalah bahwa orang lain tidak pernah bersalah ke kita. Untuk apa kita memaafkan kalo mereka tidak pernah bersalah ke kita? Saat kita merasa mereka tidak pernah punya salah ke kita, insya allah akan lebih mudah bagi kita untuk bersikap baik, daripada kita merasa mereka sudah pernah bersalah dan kita maafkan.

Bagaimana kalo mereka memperlakukan kita dengan tidak baik? Mereka memaki, mengolok olok, menipu, menfitnah dll yang menyakitkan? Wah… yen ngono aku yo ra ngerti rek..

Yang jelas, di dunia ini allah tidak akan berbicara langsung dengan kita. Allah tidak akan memukul kita langsung dengan tangannya. Saat allah merasa perlu memukul kita, allah akan menggunakan perantara tangan hambanya yang lain. Demikian juga saat allah ingin menguji kita dengan makian, dengan fitnahan, allah juga akan meminjam mulut hambanya yang lain. Ada yang mengambil barang kita, saat itulah allah menggunakan tangan hambanya yang lain untuk mengambil barang titipannya di kita. Lalu, dimana letak kesalahan hamba yang dijadikan perantara itu? Mau marah? Marah ama siapa bung?

Apa masih menganggap ada orang lain yang bersalah ke kita?

Jangankan berbuat, berkehendakpun kita tidak akan mampu tanpa pertolongannya

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month